GridPop.ID - Sebuah kasus perkelahian di Kota Banda Aceh mendadak viral di dunia sosial media.
Dua orang pria terlibat baku hantam menggunakan barang tajam.
Melansir Tribunnews.com diungkapkan salah saeorang dari mereka merupakan seorang bos kafe.
Lokasi perkelahian ini terjadi di satu kafe kawasan Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh pada Selasa (23/11/2021) malam.
Adalah RM inisial sang pemilik kafe, dan MA.
Kronologi kejadian
Insiden perkelahian ini berawal dari seorang karyawati berinisial RD tak terima diberi arahan olh RF selaku pemilik Kafe tempatnya bekerja.
Pada saat evaluasi kinerja karyawan, RD membantah apa yang dikatakan RF hingga berdebat. Tak terima dengan apa yang disampaikan RF, RD pun keluar dari rapat sambil menangis.
Ia lantas menghubungi kekasihnya berinisial MA dan menceritakan apa yang dialaminya.
“Sehingga perbedaan pendapat pun terjadi antara keduanya," terang Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, SIK melalui Kasat Reskrim, AKP M Ryan Citra Yudha.
MA langsung menemui RF. Adu mulut pun tak terhindarkan hingga berakhir dengan perkelahian.
Keduanya sempat dipisahkah oleh warga, RF memilih masuk kembali ke kafenya.
Selang beberapa waktu kemudian, MA kembali ke kafe sambil membawa palu. RF yang melihat hal itu pun mengambil sebilah sangkur yang ada di meja dapur.
“Pada saat keduanya bertemu, perkelahian pun kembali terjadi antara RF dan MA,” urai Kasat Reskrim.
“Palu yang dibawa MA dan dipergunakan dalam perkelahian itu sempat mengenai pelipis wajah RF yang menyebabkan luka robek pada saat diayunkan oleh MA,” terang AKP Ryan.
Saling lapor
Menurut Kasat Reskrim AKP Ryan, kasus perkelahian antara RF pemilik kafe dan MA, teman wanita RD, bermuara ke Polsek Syiah Kuala, di mana keduanya saling melaporkan.
Kedua laporan itu, baik dari MA maupun dari RF, sudah diterima oleh pihak berwajib.
Kasus perkelahian yang menyebabkan korban jiwa pun terjadi di Batam
Mirisnya kali ini seorang ayah yang menjadi korban meninggal saat hendak melerai dua anaknya yang berkelahi.
Diberitakan Kompas.com, insiden ini terjadi pada Agustus 2018 silam.
Dari hasil penyelidikan korban dipukul oleh anaknya sendiri hingga meninggal dunia.
"Dari keterangan beberapa saksi, terbukti Aprizal Ismail melakukan pemukulan kepada korban sebanyak 4 kali," kata Kapolsek Tanjungpinang Timur AKP Hendrial.
Hendrial mengatakan, kejadian ini berawal saat korban berusaha melerai 2 anaknya yang terlibat perkelahian. Namun, korban malah dipukuli anaknya sendiri sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Bayi 12 Bulan Meregang Nyawa Gegara Masalah Keluarga, Pelaku Harus Terima Kenyataan Pahit Ini
"Setelah dipukuli, korban kabur ke dalam kamar dan menutup pintu untuk bersembunyi," terangnya.
Melihat kondisinya tidak aman, korban akhirnya memutuskan kabur lewat pintu belakang. Namun korban kembali dikejar oleh Aprizal Ismail.
Sang kakak, Julis berusaha menghalangi dan melindungi korban dari kejaran Aprizal. Namun lagi-lagi adik kakak itu kembali berkelahi. "Akhirnya korban kembali mendapatkan pukulan satu kali yang dilakukan Aprizal Ismail, saat korban berada di luar rumah tepatnya di gang sebelah hingga akhirnya korban lari dan terduduk sembari memegangi dada di bawah salah satu pohon yang ada di lokasi kejadian," terangnya.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Gara-gara Rebutan Janda, Dua Sopir Truk Saling Bacok hingga Roboh karena Luka Parah