Find Us On Social Media :

Bikin Kalang Kabut Dunia, Dokter Penemu Virus Corona Varian Omicron Ini Ungkap Gejala yang Dirasakan oleh Beberapa Pasien yang Terpapar: Tak Lazim tapi Ringan

By Lina Sofia, Senin, 29 November 2021 | 14:42 WIB

Varian COVID-19 Baru Omicron

GridPop.ID - Kehadiran virus Corona varian baru yang dinamai varian Omicron kini tengah menjadi perhatian dunia.

Virus Covid-19 B.1.1.529 atau Omicron ini berasal dari Afrika.

Dokter Afrika Selatan bernama Angelique Coetzee adalah yang pertama memperingatkan tentang Covid-19 varian Omicron.

Untuk gejala yang akan dirasakan pasien, ia menyebut gejalanya tidak biasa, tetapi jika terkena varian virus Omicron ini cenderung ringan untuk pasien yang sehat.

Meski begitu, dia khawatir varian baru virus corona ini dapat menyebabkan komplikasi pada orang tua dan orang yang belum divaksinasi.

Melansir Kompas.com dari New York Post pada Sabtu (27/11/2021), Coetzee yakin menemukan jenis virus baru setelah pasien Covid-19 di tempat praktik pribadinya di Pretoria menunjukkan gejala aneh.

"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Coetzee kepada The Telegraph.

Dia lalu menelepon komite penasihat vaksin Afrika Selatan pada 18 November, setelah satu keluarga yang terdiri dari empat orang semuanya dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala yang termasuk kelelahan ekstrem.

Sejauh ini, dia memiliki 20-an pasien yang positif dan menunjukkan gejala varian baru, kebanyakan pria muda.

Sekitar setengah dari pasien-pasien itu belum divaksin, katanya. Tak satu pun dari mereka yang terinfeksi kehilangan indra penciuman atau rasa.

Baca Juga: WHO Khawatir Corona Varian Omicron Picu Gelombang ke-3 Pandemi Covid-19, Epidemiolog Sarankan Pemerintah Lakukan 2 Hal Ini untuk Antisipasi

"Ini penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari tidak enak badan," lanju Coetzee kepada The Telegraph.

“Sejauh ini, kami mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami kehilangan indra perasa atau bau. Mereka mungkin sedikit batuk. Tidak ada gejala yang menonjol. Dari mereka yang terinfeksi, beberapa sekarang dirawat di rumah.”

Coetzee kemudian menggambarkan satu kasus yang berbeda dari seorang gadis berusia 6 tahun.

Dia memiliki suhu dan denyut nadi yang sangat tinggi, dan Coetzee bimbang apakah harus menerimanya.

"Tetapi ketika saya menindaklanjuti dua hari kemudian, dia jauh lebih baik," katanya.

Coetzee menekankan bahwa semua pasiennya sehat, dan menyatakan kekhawatiran bahwa pasien lanjut usia atau yang belum divaksinasi dapat mengalami gejala varian Omicron lebih parah, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes atau penyakit jantung.

“Yang harus kita khawatirkan sekarang adalah ketika orang yang lebih tua dan tidak divaksinasi terinfeksi dengan varian baru, dan jika mereka tidak divaksinasi, kita akan melihat banyak orang dengan (bentuk) penyakit yang parah,” katanya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26/11/2021) secara resmi menamai varian baru Covid-19 ini sebagai Omicron, melompati dua huruf dalam urutan alfabet Yunani, yaitu Nu dan Xi.

Baca Juga: Kencangkan Protokol Kesehatan! Covid-19 Varian Botswana Ternyata Hampir 3 Kali Lebih Ganas dari Varian Delta, Orang yang Sudah 2 Kali Vaksin Masih Bisa Kena

Seperti diketahui WHO telah mengumumkan Omicron menjadi variant of concern (VOC) yang lebih mengkhawatirkan.

WHO mengkhawatirkan, kehadiran Omicron ini dapat menjadi biang gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Tri Yunis Miko Wahyono meminta pemerintah Indonesia jangan terlambat mengantisipasi masuknya varian Omicron ke Indonesia.

Ia khawatir jika sebenarnya varian Omicron sudah mulai berjalan masuk ke Indonesia.

Omicron, tutup saja (akses masuk ke Indonesia) tidak ada tawar-menawar, pemerintah wajib memperketat kedatangan WNA,” ujarnya dilansir dari Kompas. TV, Sabtu (27/11/2021).

Ia berkaca pada varian Delta yang telat diantisipasi sehingga telanjur menyebar ke seluruh penjuru Indonesia.

“Dulu juga ada pengetatan, tetapi ternyata masih ditemukan di Indonesia,” ucapnya.

Ia mengatakan varian Omicron tidak mungkin tiba-tiba muncul di Indonesia tanpa ada yang membawa dari luar negeri.

Meskipun demikian, ia tidak menampik ada kemungkinan penularan varian Omicron sudah terjadi di Indonesia sebelum hari ini.

“Kalau menutupnya (akses masuk ke Indonesia) terlambat, varian ini bisa ada di Indonesia,” kata Tri Yunis.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mengurangi berkerumun, dan jika berasal dari daeerah berisiko (varian Omicron) harus waspada dan jangan sampai mengulang kasus varian Delta di Indonesia.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Peneliti Sebut Vaksin Covid-19 Efektif Lawan Varian Delta, Begini Penjelasannya

GridPop.ID (*)