Find Us On Social Media :

Hujan Batu Menghantam Rumahnya, Seorang Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Semeru Meletus: Saat Erupsi Seperti Kiamat

By Andriana Oky, Minggu, 5 Desember 2021 | 10:23 WIB

Awan panas erupsi gunung Semeru

GridPop.ID - Duka kembali menerpa bumi pertiwi, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021).

Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini terlihat mengeluarkan asap pekat berwarna abu-abu berukuran besar hingga guguran awan panas.

Daerah di sekitar Gunung Semeru pun tak luput dari guguran awan panas Semeru.

Seorang warga yang selamat menceritakan detik-detik bagaimana Gunung Semeru menumpahkan 'isi'nya ke permukaan bumi.

Adalah Sinten seorang wanita paruh baya berusia 60 tahun yang berhasil selamat dari letusan Semeru bersama cucunya Dewi Novitasari (17).

Keduanya merasa erupsi Semeru bak akhir dari dunia.

Bagaimana tidak, awalnya Sinten dan Dewi berlari sejauh 13 kilometer untuk menyelamatkan diri dari letusan Semeru.

Sinten warga Dusun Curah Kobokan menceritakan awalnya hujan abu bercampur batu menghujani dusunnya, yang terletak di Desa Supitarung, Pronojiwo, Lumajang.

Baca Juga: Geger Warga Tunggang Langgang Selamatkan Diri Akibat Gunung Semeru Erupsi, Begini Pernyataan PVMBG hingga Gubernur Jatim

Batu-batu itu menghantam rumah warga termasuk rumahnya. Tak hanya itu ia dan warga di dusunnya mendengar suara gemuruh dari arah gunung.

Sinten yang sedang bersantai sore itu pun panik mendengar hal tersebut. Ia lantas menggedor kamar cucunya. Keduanya lantas lari untuk menyelematkan diri.

"Gunung Semeru meletus dengan cepat. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda erupsi. Saat erupsi seperti kiamat," kata Sinten seperti yang dikutip dari Surya.co.Id via Kompas.com.

Sebelum berlari, Sinten dan Dewi sempat menengok ke arah Gunung Semeru.

Puncak tertinggi di Pulau Jawa itu memuntahkan asap abu-abu tebal ke udara, suhu udara langsung terasa panas dan menyengat di kulit.

Langit berubah gelap dan kilatan petir terlihat jelas menyambar-nyambar.

"Saya tak sempat menyelamatkan harta benda. Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas. Lima motor hangus dan rumah saya roboh," paparnya.

Melansir Kontan.ID, diungkapkan hingga sore kemarin, Gunung Semeru masih mengeluarkan kepulan asap tebal dari Puncak Jonggring Saloko, dan menyebabkan Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terkena hujan abu.

Baca Juga: Terjadi 52 Gempa Bumi Dalam Kurun Waktu 20 Hari di Awal Januari 2021, BMKG: Ada yang Tak Lazim

Warga dari dua kecamatan itu pun diminta untuk mengungsi.

"Sebagai tindakan preventif warga yang tinggal dekat sungai jalur lahar diimbau untuk diungsikan dulu," kata Syafii Kepala Desa Sumbermujur kepada Tribun Network.

Informasi terbaru dari Badan Nasional Penanggulagan Bencana (BNPB) mencatat data sementara dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Melansir Tribunnews.com, dari data tersebut, data Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (4/11/2021), kejadian bencana awan panas guguran Gunung Semeru telah berdampak di enam desa yang berada di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang.

Selain itu, sebaran abu vulkanik telah berdampak di 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.

Satu orang warga menjadi meninggal dunia, 2 orang hilang, 8-10 prang masih terjebak, 70 orang dilarikan ke puskesmas, dan 300 KK mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Guguran Awan Panas Kembali Terjadi di Gunung Merapi, Mbak You Soroti Warga yang Masih Bertahan di Lereng Gunung hingga Singgung Soal Kepercayaan Setempat: Mereka Pegang Turun Temurun