Find Us On Social Media :

Pilu! Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal dengan Kondisi Berpelukan di Dapur Jadi Korban Erupsi Gunung Semeru, Kondisi Keduanya Saat Dievakuasi Menyayat Hati

By Luvy Octaviani, Senin, 6 Desember 2021 | 14:03 WIB

Jenazah Salamah(70) dan Rumin (28) warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru.

GridPop.ID - Awan duka menyelimuti keluarga korban erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur.Dilansir dari laman kompas.com, Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) yang diawali dengan laharan pukul 13.30 WIB. Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, data seismogram menunjukkan amplitudo maksimum 25 milimeter."Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung," kata Andiani, Sabtu (4/12/2021). Kendati demikian, Andiani menyebut status Semeru masih berada pada Waspada Level II sejak 2012.Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro mencatat getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter-24 milimeter Seismograf. Sementara PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang pada pukul 15.10 WIB. Hingga pukul 06.20 WIB kemarin, tercatat ada 13 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru, dua di antaranya sudah teridentifikasi.

Baca Juga: Kenakan Baju Tahanan Berwarna Orange, Bripda Randy Diganjar 2 Hukuman Sekaligus, Tampangnya Dibalik Jeruji Besi Jadi Sorotan