Find Us On Social Media :

Dulunya Pontang-panting Kerja Serabutan Demi Anak Istri, Pria Ini Sukses Jadi Youtuber Usai Dibuatkan Putranya Akun Youtube, Penghasilannya per Bulan Bikin Melongo!

By Lina Sofia, Selasa, 7 Desember 2021 | 16:42 WIB

Ilustrasi YouTuber

GridPop.ID - Menghasilkan uang dari internet sudah menjadi tren sekarang ini.

Berbagai platform digital penghasil uang semakin digemari, salah satunya Youtube

Kini cara menghasilkan uang dari internet menggunakan YouTube termasuk paling digemari di dunia termasuk Indonesia.

Seperti yang dilakukan Winandi, mulanya ia harus bekerja serabutan demi istri dan anaknya setelah usaha besi tua yang sudah dia jalankan selama lima tahun bangkrut pada 2014.

Bertahun-tahun lamanya, pria yang berusia 36 tahun itu rela menjadi buruh tani dan kuli bangunan.

Anak laki-lakinya, Kenzin yang kini berusia 12 tahun, merasa iba melihat pekerjaan dan penghasilan tidak menentu yang didapat oleh sang ayah.

Dengan kepolosan seorang bocah, Kenzin yang ketika itu masih anak-anak kemudian membuat channel YouTube dan meminta ayahnya menjadi YouTuber.

"Katanya dia tahu banyak orang bisa dapat uang banyak dengan menjadi YouTuber," kata Winandi kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Awalnya Winandi tidak menghiraukan omongan Kenzin. Namun, setelah dirinya mencari informasi ke beberapa temannya yang sudah menjadi YouTuber, Winandi pun berniat untuk menempuh jalan yang sama.

Berusaha menyesuaikan dengan nama channel yang dibuat Kenzin, Keluarga Ndeso, dia mulai merekam aktivitas istrinya, Aning Nurtatia saat memasak menu-menu perdesaan.

Winandi mengunggah video pertamanya pada 16 April 2021. Dalam satu hari, dia mengunggah dua video.

Namun, memasuki bulan kedua, Winandi mulai merasa kehabisan materi video, mulailah Winandi memperluas lagi tema-tema yang bisa dia jadikan bahan pembuatan video, tetapi masih berada di lingkungan terdekatnya.

Baca Juga: Didepak Karena Tak Lulus TWK, Eks Pegawai KPK Kini Banting Setir Kerja Serabutan hingga Berdagang di Warung

Muncul ide membuat konten video berisi aktivitas sehari-hari yang dia, istri, dan anaknya jalani.

Mulailah dia merekam segmen-segmen aktivitas keluarga kecilnya itu sejak bangun tidur hingga istirahat di malam hari.

Sejak itu, anggota keluarga kecil itu berkolaborasi penuh dalam proses pembuatan video.

"Kalau saya sedang mencangkul di kebun ya yang merekam videonya Kenzin atau istri.

Kalau pas merekam istri sedang memasak di dapur saya atau Kenzin yang merekam," ujarnya.

Setiap hari channel itu mendapatkan tambahan subscriber mulai dari ratusan hingga paling banyak mendekati 2.000 subscriber baru dalam sehari.

Kini channel yang dibuat Kenzin itu sudah mendapatkan sekitar 50.000 subscriber hanya dalam waktu sekitar 8 bulan.

Baru-baru ini, Winandi membeli dua ekor kambing untuk dia pelihara. Ternak itu tentunya akan memperkaya sumber konten dalam memproduksi video-video untuk diunggah.

Aktivitas membuat kandang kambing pun sudah mampu menyumbang beberapa tayangan video.

Meski sudah mampu meraup pendapatan puluhan juta rupiah per bulan, Winandi mengaku belum berniat menginvestasikan pendapatannya untuk membeli peralatan yang lebih bagus, seperti kamera, mikrofon, ataupun peralatan pengolahan suara.

Baca Juga: Kisah Pilu Bapak dan 2 Anak Perempuannya yang Hampir Setahun Tidur di Pos Kamling, Ternyata Sudah Hidup Berpindah-pindah Sejak Sang Istri Meninggal

Dialog pun dia pertahankan apa adanya, dialog sehari-hari keluarga itu yang menggunakan bahasa Jawa dialek Blitar dari sub-kultur Mataraman.

Pendapatannya dari YouTube kini sudah jauh melampaui keuntungan yang dia dapatkan dari usaha sebagai pengepul besi tua.

Kata Winandi, omzet tertinggi yang pernah dia capai ketika masih menjalankan usaha besi tua adalah Rp 3 juta per hari.

Winandi harus mengedit dan mengunggah setiap video yang mereka produksi.

Dia mengaku menghabiskan waktu sekitar 15 jam setiap hari mulai dari pembuatan video, editing, hingga pengunggahan di channel YouTube.

Sejauh ini, keluarga itu mampu menjaga konsistensi memproduksi dan mengunggah dua video setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu.

Bukan hanya konsisten mengunggah video, keluarga kecil Winandi juga memperhatikan betul konsistensi waktu pengunggahan video mereka.

Kini dia tahu, menjadi YouTuber tidak jauh berbeda dengan menjadi selebritas yang harus selalu memberikan hiburan bagi penonton channel-nya.

Dengan capaiannya kini, Winandi belum berpuas diri dan ingin segera menembus jumlah subscriber sebanyak 100.000.

Winandi adalah salah satu YouTuber yang hadir pada deklarasi Kampung YouTuber di Balai Desa Panggungrejo pada hari Minggu lalu.

Kepala Desa Karendrata berharap Winandi dan tiga YouTuber lainnya itu dapat memberikan motivasi kepada YouTuber lain sesama warga Desa Panggungrejo.

Karendrata yang biasa dipanggil Hendro itu berharap puluhan YouTuber di desanya mampu menjadi penggerak ekonomi desa dengan perputaran uang yang mereka dapatkan dari hasil monetisasi channel mereka.

Baca Juga: Berawal Kerja Serabutan Demi Bertahan Hidup di Amerika, Pekerjaan Inilah yang Jadi Awal Mula Chef Juna jadi Koki Tersohor di Tanah Air

Hal itu didasarkan pada fakta bahwa mendapatkan pekerjaan di desa yang terletak sekitar 30 kilometer sebelah tenggara Kota Blitar itu bukan perkara gampang.

Sektor pertanian yang menjadi tumpuan utama tidak banyak memberikan hasil mengingat seluruh lahan pertanian merupakan lahan tadah hujan.

Terlebih lagi, tanah batuan karst yang mendominasi lahan pertanian Panggungrejo, dan juga desa-desa lain di sepanjang sisi selatan Kabupaten Blitar itu, bukanlah jenis tanah yang ramah pada semua jenis tanaman.

"Bukan hanya untuk menjadi YouTuber. Harapannya warga lain semakin memiliki kesadaran untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan internet ini agar keterbatasan sumber daya alam ini tidak lagi menjadi kendala ekonomi," ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan jika ingin mendapatkan uang dari YouTube.

Dilansir dari Tribun Batam, untuk mendapatkan uang dari YouTube langkah pertama yang dilakukan tentu saja membuat akun Youtube.

Setelah memiliki akun, perlu menentukan arah atau fokus konten apa dalam channel.

Selanjutnya, kita perlu melakukan monetisasi pada akun.

Caranya masuk ke account information, lalu klik Creator Studio pada menu di sebelah kiri.

Selanjutnya klik Channel dan Status and features, kemudian pilih Enable Monetisation dan setujui agreement yang ada.

Setelah itu kita pelu menaktifkan AdSense, caranya dengan melakukan associate dan approved AdSense account Anda ke YouTube account Anda.

Cek penghasilan anda nantinya dapat tersedia pada fitur YouTube Analytic.

Akun anda dapat berbayar setelah anda melengkapi dan mengikuti Youtube payment treshold.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Lagu Ciptaanya Bikin Inul Daratista Makin Kaya, Syam Permana Justru Hidup Merana Banting Tulang Kerja Serabutan Demi Menyambung Hidup

GridPop.ID (*)