GridPop.ID - Di berbagai negara di Asia termasuk Indonesia, pernikahan beda usia memang marak dilakukan.
Lihat saja berapa banyak kisah tentang seorang kakek menikahi gadis belia atau janda menikahi pria berondong.
Namun diantara semuanya itu, baru-baru ini muncul kisah cinta beda usia yang cukup menghebohkan publik.
Kisah cinta unik itu dialami oleh seorang gadis belia berusia 14 tahun berinisial M asal Pangandaran, Jawa Barat.
Tidak seperti kisah cinta gadis seusianya, M mengaku jatuh hati dengan seorang calon duda berinisial T yang diketahui sudah berusia 50 tahun.
Bahkan tanpa ragu, wanita yang 36 tahun lebih muda itu menyatakan perasaannya lebih dulu pada T.
Dan kini, kisah cinta M dan T pun kian menjadi sorotan lantaran dikabarkan bakal segera melenggang ke pelaminan.
Melansir dari Serambinews, awal tali asmara M dan T terjalin di sebuah hajatan.
"Neng (M) sekolah enggak? Terus Neng jawab tidak. Putri siapa? Putri Bapak Sarno. Sudah begitu saya bertanya lagi, kenapa tidak sekolah, alasannya karena orang tua tidak punya," ujar T membeber awal perkenalannya.
Saat T bertanya, terus mau bagaimana, seolah-olah jawaban M tidak ingin apa-apa, hanya ingin nikah.
"Saya bertanya, mau dengan siapa? Jawab Neng, ya kalau Bapak mau mah, enggak apa-apa," ucapnya.
Jawaban seperti itu, kata T, membuatnya menjadi bingung.
"Saya kan, jadi bingung. Pertama, Neng kan anak di bawah umur. Ya, sesudah begitu saya berpikir gimana malah jadi bingung. Sebelum orang lain bingung, saya sudah bingung duluan," katanya.
Tapi, kata T, M ngomong seperti itu mungkin karena cintanya terhadap dia.
Disisi lain, saat itu, T memang sedang mencari calon istri yang benar-benar.
"Sesudah begitu, bagaimana kalau saya minta persetujuan dari keluarga. Cepat cerita, orang tuanya setuju."
"Setelah setuju, ada paksaan atau tidak, katanya tidak ada. M betul-betul karena cinta," ucapnya.
Hubungan beda usia 36 tahun ini pun sudah mendapatkan restu dari orang tua M.
"Tak apa-apa, yang penting suka pada suka. Ibu mah tidak menyuruh ke Kang Guru (T, Red), terserah Neng," ucap sang ibunda, Atik, dikutip dari Tribun Jabar.
Begitu pun dengan sang ayah yang menyerahkan semua keputusan pada M.
Seperti diketahui M sudah putus sekolah dan kini disibukkan dengan membantu kedua orang tuanya mencari uang.
Sekolahnya cuma sampai lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dilanjutkan pesantren satu tahun," kata Atik.
Menurut Atik, apa yang dilakukan M bisa membantu kebutuhan keluarga sehari-hari.
"Kadang dapat Rp 30 ribu, Rp 40 ribu per harinya. Buat jajannya juga," ucapnya.
Kini jalinan asmara M dan T sudah memasuki bulan ketiga.
Keduanya dikabarkan akan segera menikah setelah T mendapatkan akta cerai dengan istri pertamanya.
"Ya, gimana nanti lah kalau saya sudah terima surat cerai, apakah menunggu calon istri saya cukup umur, atau ikut sidang Dispensasi di Pengadilan Agama (PA)," katanya.
T juga mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan menyarankan jangan menikah secara agama.
GridPop.ID (*)