GridPop.ID - Marah adalah suatu kondisi dimana tubuh memberi reaksi terhadap situasi negatif.
Dilansir dari Kompas Health, sebenarnya marah bisa memotivasi seseorang untuk menemukan solusi suatu masalah atau menyampaikan kekhawatiran.
Akan tetapi kebiasaan marah bisa menjadi masalah jika seseorang sering terlibat konflik dan amarahnya tak terkendali.
Melansir Better Help, penyebab marah bisa terjadi karena sejumlah hal.
Umumnya kondisi ini terjadi lantaran seseorang merasa diremehkan, diperlakukan tidak adil, disakiti hingga terancam.
Selain itu bisa juga karena merasa diserang, gagal mencapai tujuan, frustasi, tidak berdaya, atau putus asa.
Bukan itu saja, faktor fisik dan mental juga bisa menjadi penyebab marah.
Faktor fisik yang dimaksud antara lain:
- Kurang tidur; masalah ini dapat membuat seseorang susah mengelola emosi
- Gangguan kecemasan; masalah kesehatan mental ini bisa membuat seseorang mudah marah sampai meledak-ledak tanpa pemicu yang jelas
- Depresi; mudah marah bisa jadi gejala depresi
- Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive compulsive disorder (OCD); mudah marah bisa jadi gejala OCD
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD); gangguan perkembangan saraf ini ditandai dengan hiperaktif, haus perhatian, impulsif, dan mudah marah
- Oppositional defiant disorder; gangguan perilaku yang kerap menyerang anak usia sekolah ini bisa menyebabkan anak jadi suka memberontak, membantah, dan gampang marah
- Gangguan bipolar; masalah kesehatan mental ini ditandai dengan mudah marah, agresif, dan suasana hati gampang berubah dalam waktu singkat
- Gangguan eksplosif intermiten; penderita gangguan ini cenderung mudah marah, agresif, menyerang secara fisik, dan tak segan melakukan kekerasan
- Borderline personality disorder; gangguan kepribadian ambang ini membuat penderitanya mudah marah ketika merasa diabaikan
- Gangguan dysphoric pramenstruasi; mudah marah dan perubahan suasana hati ekstrem juga dapat muncul ketika wanita merasakan perubahan hormon menjelang haid
Disisi lain, jika amarah atau emosi dipendam rupanya juga tak baik dan dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Dilansir dari Tribunnews.com, dampak buruk tersebut yaitu dapat meningkatkan stres hingga memicu kardiovaskular.
Pasalnya emosi yang ditahan akan menciptakan stres lantaran tak dikelola dengan baik.
Saat salah satu bagian tubuh merasa sakit, baik mental atau fisik, itu berkaitan dengan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Apabila sistem kekebalan tubuh tidak bekerja dengan baik, maka akan berakibat lebih sering sakit dan pulih dengan lambat.
Emosi yang tertekan juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, depresi, serta inner child atau trauma masa kanak-kanak
Gejala fisik yang disebabkan karena memendam emosi antara lain:
- Mual dan masalah pencernaan
- Ketegangan otot dan nyeri
- Kelelahan dan masalah tidur
- Perubahan nafsu makan
Kesulitan mengekspresikan emosi dengan baik menyebabkan seseorang menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan:
- Tekanan darah tinggi
- Masalah pencernaan lebih parah
- Penyakit kardiovaskular
GridPop.ID (*)