Karena kapal ketek sudah tidak ada lagi ia akhirnya mengajak sang istri untuk pergi keesokan pagi dengan berjalan kaki.
Namun sang istri menolak dan memaki-makinya.
Setelah adanya perdebatan diantara keduanya, Cuplis kesal ketika sang istri mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah bahagia selama menikah dengan Cuplis.
Saat menceritakan bagian ini, Cuplis, berkaca-kaca hampir menitikkan air mata.
"Dia maki-maki lalu bilang kalau dia tidak pernah bahagia selama menikah sama saya. Ada dia bilang begitu 4 sampai 5 kali. Di situ saya kesal pak, terus cari bensin," tuturnya.
Ketika ditanya soal uang Rp 100 ribu dan cemburu, ia mengakui hal tersebut, pasalnya dari informasi tetangga sang istri kerap memberikan uang ke lelaki lain namun Cuplis belum memiliki bukti.
"Kalau soal uang, itu memang saya marah karena informasi dari tetangga dan kawan Susila ini kasih uang ke lelaki lain tapi saya tidak ada bukti dan Susila memang kalau dikasih uang untuk disimpan bukannya nambah malah berkurang, " jelasnya.
Lanjut Cuplis, ia meminta anaknya RH (12) untuk membelikan bensin.
Namun karena sang anak, tidak mau membelikannya bensin itu ia beli sendiri seharga Rp 10 ribu.
Usai Susila shalat Maghrib, ia memanggil sang istri keluar rumah dan menyiramkan bensin pertalite ke depan rumah dan memercikkan bensin ke arah sang istri.