Di hadapan wartawan, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada video yang beredar tentang petugas kesehatan dalam hal ini dokter melakukan vaksinasi di salah satu sekolah di Kota Medan.Setelah melihat itu, pihaknya berdiskusi dengan IDI wilayah serta berkomunikasi dengan Polda Sumut. "Kami dari pengurus wilayah sangat menyesalkan terjadinya kejadian seperti itu. Kami sudah melihat dan sekilas mempelajari bahwa dari video yang kita lihat itu ada hal-hal yang tidak semestinya terjadi seperti itu," katanya. Untuk itu, sesuai dengan standar yang ada di profesi kedokteran pihaknya akan melakukan juga pendalaman. "Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap teman-teman sejawat kami yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar pada vaksinasi tersebut karena itu merugikan," katanya.Saat itu, Ramlan meminta agar dr TGA, petugas vaksinator yang menyuntik anak dengan suntikan diduga kosong itu untuk memberikan pernyataan. Saat itu, dia duduk berdampingan dengan perawat W. Dengan pengeras suara dia menyampaikan permintaan maaf. Sementara Ketua IDI Kota Medan, dr Wijaya Juwana mengatakan bahwa pihaknya mendukung vaksinasi.
Dikatakannya, niat baik untuk menuntaskan pandemi, jangan sampai terabaikan dengan adanya sedikit kekurangan pada pelaksanaan vaksinasi apalagi dengan jumlah peserta vaksinasi yang cukup banyak. "Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.GridPop.ID (*)