Find Us On Social Media :

Heboh Dokter Suntik Vaksin Kosong pada Siswi SD di Medan, Begini Nasib Pelaku Usai Jati Dirinya Terungkap, Ketua IDI Sumut Ikut Angkat Bicara

By Luvy Octaviani, Minggu, 23 Januari 2022 | 06:02 WIB

Ilustrasi vaksin Covid-19 pada anak

GridPop.ID - Vaksin covid-19 masih terus dilakukan oleh pemerintah hingga saat ini.Baru-baru ini, sebuah video soal suntikan vaksin kosong kembali viral.Dilansir dari laman tribunnews.com, video amatir sebelumnya viral di media sosial.Dalam video, diduga tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin kosong ke salah satu siswi SD, viral di media sosial, Kamis (20/1/2022) kemarin.Sebelumnya Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat Simatupang mengatakan, video yang viral tersebut terjadi di Sekolah Dasa Wahidin Medan Labuhan.Saat ini, Polres Pelabuhan Belawan tengah mendalami kejadian tersebut."Iya, itu di Siswi SD Wahidin ya. Dan videonya sedang kita dalami," ujar AKBP Faisal Rahmat Simatupang.Kapolres menyebut, sesuai video yang beredar tersebut, kejadian saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.Berkaitan dengan proses vaksinasi yang diduga dilakukan dengan menyuntikkan vaksin suntikan kosong, nakes bersangkutan sedang diperiksa di Mako Polres Belawan.

Baca Juga: 14 Poin Kesalahan Fatal Doddy Sudrajat Buatnya Meradang, Faisal Berubah Pikiran Tegas Tak Izinkan Gala Sky Bertemu Ayah Vanessa Angel: Saya Merasa Direndahkan!

"Nah, itu kita sedang mendalami dan melakukan pemeriksaan. Para nakesnya saat ini di polres sedang menjalani pemeriksaan. Hasilnya nanti akan segera kita kabari ya," ujar AKBP Faisal.Untuk tim Nakes yang bersangkutan, AKBP Faisal tidak menyebut secara rinci dari rumah sakit mana berasal."Dari salah satu rumah sakit lah di Medan ini ya",sebut AKBP Faisal.Setelah identitas nakes yang menyuntikkan vaksin kosong ke siswa SD terungkap, dirinya pun meminta permohonan maaf.

Sebelumnya, Kasus dugaan vaksinasi kosong terhadap anak di sekolah dasar di daerah Belawan, tepatnya di sekolah dasar di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Martubung, Kecamatan Labuhan Deli pada Senin (17/1/2022) disesalkan oleh Ketua IDI Sumut, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K).Dilansir dari laman kompas.com, hal tersebut diungkapkannya ketika konferensi pers di aula Mapolres Pelabuhan Belawan pada Jumat (21/1/2022) sore. Saat itu terungkap bahwa vaksinasi itu diinisiasi oleh Polres Pelabuhan Belawan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB dengan peserta 500 anak namun baru tercapai 460 anak.

Baca Juga: Jangan Lagi Dianggap Remeh! 5 Gejala Fisik Kecemasan yang Sering Dialami Ini Wajib Diperhatikan, Mulai dari Jantung Berdebar hingga Rasa Mules

Di hadapan wartawan, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada video yang beredar tentang petugas kesehatan dalam hal ini dokter melakukan vaksinasi di salah satu sekolah di Kota Medan.Setelah melihat itu, pihaknya berdiskusi dengan IDI wilayah serta berkomunikasi dengan Polda Sumut. "Kami dari pengurus wilayah sangat menyesalkan terjadinya kejadian seperti itu. Kami sudah melihat dan sekilas mempelajari bahwa dari video yang kita lihat itu ada hal-hal yang tidak semestinya terjadi seperti itu," katanya. Untuk itu, sesuai dengan standar yang ada di profesi kedokteran pihaknya akan melakukan juga pendalaman. "Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap teman-teman sejawat kami yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar pada vaksinasi tersebut karena itu merugikan," katanya.Saat itu, Ramlan meminta agar dr TGA, petugas vaksinator yang menyuntik anak dengan suntikan diduga kosong itu untuk memberikan pernyataan. Saat itu, dia duduk berdampingan dengan perawat W. Dengan pengeras suara dia menyampaikan permintaan maaf. Sementara Ketua IDI Kota Medan, dr Wijaya Juwana mengatakan bahwa pihaknya mendukung vaksinasi.

Baca Juga: Raffi Ahmad Murka Usai Ditodong sang Asisten Belikan Rumah Seharga Rp 5 Miliar, Sultan Andara: Bener-bener Lu, Gue Nggak Rida!

Dikatakannya, niat baik untuk menuntaskan pandemi, jangan sampai terabaikan dengan adanya sedikit kekurangan pada pelaksanaan vaksinasi apalagi dengan jumlah peserta vaksinasi yang cukup banyak. "Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.GridPop.ID (*)