Find Us On Social Media :

Satu Indonesia Utang Maaf Terlanjur Sebar Fitnah, Saipul Jamil Ternyata Bukan Pedofilia, Pakar Psikologi Forensik Bongkar Fakta yang Lebih Mengejutkan!

By Arif B, Minggu, 6 Februari 2022 | 11:31 WIB

Saipul Jamil

GridPop.ID - Per 2 September 2021 lalu, Saipul Jamil memang bebas dari Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

Sayangnya, Saipul Jamil tidak bisa seleluasa dulu untuk kembali ke dunia hiburan Tanah Air karena capnya sebagai seorang pedofilia.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Saipul Jamil dipenjara karena terbukti melakukan aksi pencabulan pada seorang remaja 17 tahun pada 2016 silam.

Remaja berinisial DS itu awalnya dikenal Saipul Jamil dari ajang pencarian bakat tempatnya menjadi juri.

Penyanyi yang akrab disapa Bang Ipul itu kemudian menawarkan untuk pulang bersama karena sama-sama tinggal di Jakarta Utara.

Pertemuan kembali terjadi, dan Saipul Jamil membujuk DS menginap di rumahnya dan meminta DS memijatnya.

Dalam kesempatan itulah Saipul Jamil melancarkan aksinya mencabuli korban yang tengah tertidur lelap di kamar asistennya.

Namun ternyata, tudingan masyarakat kalau Bang Ipul seorang pedofilia itu tidak benar adanya.

Hal ini berdasarkan keterangan Reza Idragiri Amriel, Pakar Psikologi Forensik.

Baca Juga: Pantas Tak Kunjung Hamil Padahal Sudah Jajal Tidur Bareng 3 Pria, Pedangdut Ini Akhirnya Bongkar Fakta Mengejutkan!

Melainkan ada gejala gangguang seksual lain yang menimpa mantan juri ajang pencarian bakat tersebut.

"Karena korban SJ, saat kejadian, berumur di bawah delapan belas tahun. Artinya, mengacu UU Perlindungan Anak, si korban memang masih berusia anak-anak." papar Reza, dikutip dari Sosok.ID.

"Tapi karena si korban sudah melewati usia pubertas, maka SJ tidak bisa dikategori sebagai pedofilia," tambahnya.

Pedofilia, kata Reza, merupakan sebutan khusus bagi orang yang punya ketertarikan seksual utamanya atau semata-mata pada anak-anak berusia prapubertas.

"Sebutan yang lebih tepat bagi SJ adalah ephebophilia. Tapi itu pun perlu dicek apakah SJ memang punya berahi yang eksklusif tertuju pada anak-anak pascapubertas," katanya.

"Ephebophilia sendiri bukan kelainan, sebagaimana pedofilia. Ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pascapubertas dan pradewasa sesungguhnya biasa saja," tambah Reza.

Toh kata Reza, mereka yang berada antara usia pascapubertas dan pradewasa pada umumnya juga sudah punya minat seksual.

"Walau begitu, jangan diartikan bahwa saya mendukung seks dengan mereka yang berada pada rentang usia tersebut."

"Seks terbenarkan hanya dalam relasi perkawinan, titik," katanya.

Baca Juga: Baru Saja Bebas dari Bui, Saipul Jamil Sudah Digandeng Farhat Abbas Terjun ke Dunia Politik, Nama Partainya Jadi Sorotan

"Kembali ke SJ. Berulang kali dia dikabarkan dekat dengan wanita dewasa."

"Berarti kontak seksual SJ dengan korbannya sepertinya juga tak bisa disebut sebagai ephebophilia," katanya.

Karena Saipul Jamil dan korbannya berjenis kelamin sama, menurut Reza, maka ia bisa jadi seorang homoseksual.

"Lebih spesifik lagi, homoseksual fakultatif. Yaitu, mungkin karena tak ada partner yang sah, maka 'tak ada rotan akar pun jadi'," katanya.

Dengan koreksi sedemikian rupa, kata Reza, maka mereka yang memusuhinya karena Saipul Jamil adalah pelaku kejahatan pedofilia, tampaknya keliru paham.

"Semestinya mereka membenci SJ karena SJ adalah pelaku kejahatan seksual terhadap anak atau tanpa embel-embel pedofilia, dan perbuatan jahatnya itu berupa homoseksual fakultatif," kata Reza.

Baca Juga: Baru Saja Keluarkan Ultimatum, Saipul Jamil Disebut Bakal Gabung ke Partai Politik, Farhat Abbas Bongkar Fakta Mengejutkan Ini

GridPop.ID (*)