"Gak terlalu banyak cerita tapi soal makanan apa pun," terang Fuzi.
"Saya sudah punya feeling, berapa hari sebelum dibawa ke rumah sakit, kayaknya gak lama lagi, soalnya semua kesukaan dia di Senen, di Monas, itu bubur ayam, sampai teman saya di Tangerang juga di datangi semua."
"Teman saya cuma (diminta-red) nganter ke warteg kesukaan dia."
Fuzi yang lebih sering mengantar Dorce, dihari meninggalnya sang presenter senior itu juga ia membawakan koper merah milik sang artis.
Adapun koper tersebut merupakan peralatan pemakaman yang sudah disiapkan Dorce sendiri.
"Peralatan kain kafan di koper merah tadi semua peralatan untuk pemakaman," ucap Fuzi.
Sang sopir taksi kembali terkenang kebaikan langganannya itu yang begitu senang bersedekah.
Bahkan, meski sedang sakit atau kesusahan, Dorce tetap berusaha membagikan harta miliknya untuk orang yang membutuhkan dan tempat ibadah.
"Dia orangnya royal, walaupun keadaanya lagi sakit, dia sering mendermakan hartanya ke masjid atau apa, walaupun keadaan susah," beber Fuzi.
"Saya merasa kehilangan sangat besar, salah satu langganan saya meninggal dunia, yang baik hati, royal, yang mulia pokoknya susah di gambarkan," pungkasnya.
Sebagai informasi, dilansir Grid.ID sebelum wafat, Pengurus Masjid, Anan Muhajir, mengungkapkan bahwa Dorce Gamalama sempat bertanya perihal masjid yang dibangunnya.