"Sudah, WHO telah mengambil langkah-langkah untuk membangun beberapa sistem dan alat ini, termasuk Pusat WHO untuk Pandemi dan Epidemic Intelligence di Berlin, untuk meningkatkan pengawasan global melalui intelijen kolaboratif," sebut Tedros.
Dan ketiga, dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih kuat.
"Jelas, bahwa secara nasional dan global, kita membutuhkan sumber daya yang substansial untuk memperkuat keamanan kesehatan global," ujarnya.
Namun, seperti yang dilansir dari Kontan.co.id, kebutuhan pembiayaan itu mencapai US$ 31 miliar per tahun.
Sekitar US$ 20 miliar bisa berasal dari sumber daya domestik dan internasional, sehingga menyisakan kekurangan US$ 10 miliar per tahun.
"Untuk menutup kekurangan, untuk fungsi yang paling penting, seperti pengawasan, penelitian, dan pembentukan pasar untuk tindakan pencegahan,"
"kami mendukung gagasan fasilitas pembiayaan khusus yang baru, berlabuh di, dan diarahkan oleh mandat konstitusional WHO, tata kelola inklusif, dan keahlian teknis," beber Tedros.
GridPop.ID (*)