GridPop.ID - Sungguh tragis nasib yang dialami Diana Ningsih alias DN.
Usai mengetahui bahwa sang kekasih telah memiliki anak dan istri, Diana Ningsih malah dibakar hidup-hidup oleh pelaku yang merupakan oknum polisi.
Dilansir dar Kompas.com, polisi berinisial Brigpol AN merasa tak terima diputus oleh korban usai boroknya terkuak.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada, Kamis (10/3/2022) malam berlokasi di rumah kontrakan teman korban yang bernama Dea.
Tiba-tiba listrik di kontrakan yang berada di kawasan Jalan Ad Irma Suryani, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan tersebut mati.
Awalnya Dea menduga bahwa token listrik di kontrakannya habis.
"Saya panggil DN, (saya tanya) sudah tidur belum, karena (saya mau) minta ditemani untuk mengisi token.
Karena saya kira (listrik mati karena) token habis. DN pun menjawab belum tidur, jadi kami keluar," kata Dea dilansir dari Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).
Tapi, ketika korban dan Dea keluar rumah ternyata sudah ada Brigpol AN.
Brigpol AN langsung mendatangi DN sambil mencaci maki dan menyiram bensin ke tubuh korban.
Terkuak pula bahwa listrik di kontrakan Dea mati karena ulah Brigpol AN.
"Pelaku masuk langsung menyiram DN pakai bensin yang dibawa pakai botol, dia berteriak-teriak mau membakar DN,” ujarnya.
Meski pelaku sempat dicegah oleh Dea, namun Brigpol AN tak menghiraukannya hingga akhirnya tubuh korban tersambar api dari korek api yang dipegang pelaku.
Korban kemudian berteriak minta tolong.
"Melihat korban terbakar, pelaku langsung menarik DN dan dipeluknya. Polisi itu juga sempat ikut terbakar di bagian tangan dan wajah," ujar Dea.
Usai keduanya dilarikan ke rumah sakit, terkuak perangai pelaku yang dibongkar keluarga korban.
Dilansir dari Tribun Sumsel, keluarga korban mengaku bahwa pelaku kerap bertingkah arogan dan tak sungkan melakukan kekerasan.
Trisnawati, kakak korban mengatakan bahwa pelaku pernah mendatangi rumah orang tua korban saat keduanya terlibat pertengkaran.
Bahkan pelaku mengancam menggunakan senjata tajam.
"Jelas kami ketakutan saat itu," ucap Trisnawati.
Adapun pihak keluarga lantas melaporkan pelaku ke Polres Muara Enim, tapi berakhir dengan damai.
"Tapi perlakuan kasar itu tidak sampai di situ saja, saya pernah lihat dia pernah ajak Neng pergi tapi memaksa dan menariknya untuk masuk ke mobil tangannya dijepitkan ke pintu mobil, biadab sekali dia kan, kami yang melihat saja sakit hati apalagi adik kami yang mengalami," tuturnya.
Setelah melihat adiknya sering diperlakukan kasar, termasuk kepada keluarganya bahkan ibunya sendiri, ia pun meradang dan emosi.
"Puncaknya, akhirnya adik saya tahu bahwa pelaku ini sudah berkeluarga, dan sudah punya anak dua.
Mengetahui hal tersebut, jelas adik saya tidak mau dicap sebagai pelakor dan memilih untuk putus dan berpisah agar tidak merusak rumah tangganya." kata dia.
Tapi, ternyata pelaku ini tidak terima dan terus berusaha mengajak balikan bahkan dengan cara mengancam.
"Dia terus mengancam dimana sebelumnya nomor HP pelaku itu diblok oleh korban namun tetap mengirimkan SMS.
Ada SMS yang mengancam akan membakar salon saya, jadi adik saya buka blokiran WA si pelaku, nah disana banyak rekaman suara dari ancaman si pelaku," ulasnya.
Di sisi lain, Trisna berharap aparat kepolisian berlaku adil dan transparan dalam memproses pelaku agar mendapat hukuman seberat-beratnya.
"Pelaku ini, orang yang kejam.
Jadi tolong diproses hukum seberat beratnya, hukuman mati atau seumur hidup, pecat juga dari kepolisian karena telah mencoreng kesatuannya," harapnya.
GridPop.ID (*)