Find Us On Social Media :

Satu Indonesia Nyesel Baru Tahu, Mulai Sekarang Stop Beli Air Isi Ulang dengan Ciri Ini, Bahayanya Bisa Ancam Nyawa Seisi Rumah

By Luvy Octaviani, Jumat, 25 Maret 2022 | 05:03 WIB

Ilustrasi air galon isi ulang

GridPop.ID - Air isi ulang menjadi favorit bagi banyak orang.Pasalnya, air isi ulang memiliki harga yang relatif murah.Kendati demikian, air isi ulang ternyata mengundang pro dan kontra.Salah satunya adalah faktor kebersihan dan kelayakan minumnya.Tapi sebenarnya, masih ada kok air isi ulang aman konsumsi di pasaran.Namun sebagai pembeli kita tentu saja harus jeli memilih.Salah satunya adalah jangan pernah membeli air isi ulang dengan ciri ini.Bahayanya betul-betul bisa ancam nyawa.Air Isi Ulang yang Berbahaya

Baca Juga: Pernikahannya dengan Laki-laki yang Dikenal 7 Hari Lewat Tinder Berada di Ujung Tanduk, Artis Cantik Ini Pilih Dipoligami daripada Cerai, Kini Jauh Bahagia!

Dilansir dari laman sajiansedap.com, tapi tahukah, meskipun banyak depot isi ulang air mengklaim jika air yang dijual telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, ternyata bukan berarti air tersebut bebas dari bakteri.Dilansir dari sumber yang dihimpun Tribun Kaltim, ada tiga faktor air minum untuk menentukan kelayakan air isi ulang.Di antaranya seperti kebersihan alat pembersih dan penyaring air minum yang digunakan, lokasi depot, dan sumber air.Diketahui alat yang yang digunakan depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.Bahaya Kesehatan yang Akan Timbul

Baca Juga: 'Aku Nyamperin, Dia Pergi', Ngakunya Rindu Berat dengan King Faaz, Galih Ginanjar Selalu Ngacir Jika Tak Sengaja Bertemu Dalam Satu Momen Bareng Keluarga Fairuz A Rafiq

Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.Disamping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.Kelompok orang-orang ini lebih mungkin mengalami sakit setelah minum air tercemar.Keempat zat tersebut bisa menimbulkan gejala awal seperti mual, muntah, diare dan kram perut.Dan zat berbahaya lainnya bahkan kadang tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Baca Juga: Banyak Titip Doa Terutama untuk Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah, Faisal Berderai Air Mata Lepas Anak Bontotnya Berangkat Umrah: Memang Ditakdirkan Tuhan

Jika seseorang terus menerus meminum air tercemar, mikroba dan senyawa kimia tersebut bisa menyebabkan masalah seperti penyakit tiroid dan kanker untuk dampak jangka panjangnya.Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air galon.Meskipun berharga jauh lebih mahal, namun air galon sudah dijamin kebersihan dan keamanannya.Temuan BPOM: Kontaminasi BPA pada Air Minum Galon Isi Ulang Berdampak bagi KesehatanDialnsir dari laman kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya hal yang mengkhawatirkan dalam uji post-market air minum galon isi ulang dalam satu tahun terakhir. Dalam pengujian tersebut, BPOM menemukan potensi bahaya migrasi Bisfenol-A pada sarana distribusi dan fasilitas produksi industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rita Endang mengungkapkan, potensi bahaya tersebut telah mencapai ambang batas.Bisfenol-A, atau BPA, merupakan bahan campuran utama polikarbonat, jenis plastik pada kebanyakan galon isi ulang yang beredar di pasar. Sebagai bahan kimia, BPA berfungsi menjadikan plastik polikarbonat mudah dibentuk, kuat dan tahan panas.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, Presiden Joko Widodo Akhirnya Perbolehkan Mudik Lebaran 2022, Aturannya Cukup Penuhi 2 Syarat Ini!

Plastik polikarbonat mudah dikenali dengan kode daur ulang "7" pada dasar galon.

"Pada uji post-market 2021-2022, dengan sampel yang diperoleh dari seluruh Indonesia, menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan, dan adanya potensi bahaya migrasi Bisfenol-A pada sarana distribusi dan fasilitas produksi industri AMDK," kata Rita melalui siaran pers, Selasa (1/2/2022) dikutip dari laman kompas.com.Rita mengatakan hasil uji migrasi BPA (perpindahan BPA dari kemasan pangan ke dalam pangan) menunjukkan sebanyak 33 persen sampel pada sarana distribusi dan peredaran, serta 24 persen sampel pada sarana produksi berada pada rentang batas migrasi BPA 0,05 mg per kilogram yang ditetapkan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) dan 0,6 mg per kilogram berdasarkan ketentuan di Indonesia. "Potensi bahaya di sarana distribusi dan peredaran 1,4 kali lebih besar dari sarana produksi," ujar dia.Selain itu, ada juga potensi bahaya di sarana distribusi hingga 1,95 kali berdasarkan pengujian terhadap kandungan BPA pada produk AMDK berbahan polikarbonat dari sarana produksi dan distribusi seluruh Indonesia.GridPop.ID (*)