Find Us On Social Media :

Langkahi Rumah Bordil Biasa, Kawasan Puncak Bogor Tawarkan Paket Kawin Kontrak dengan Kupu-kupu Malam Bertarif Fantastis

By Sintia N, Selasa, 29 Maret 2022 | 17:02 WIB

Ilustrasi prostitusi.

GridPop.ID - Prostitusi memang bukan masalah baru di Indonesia.

Semakin hari, prostitusi di Indonesia justru semakin menunjukkan perkembangan.

Dulu, untuk mendapatkan seorang pekerja seks komersial (PSK) anda perlu mendatangi tempat lokalisasi secara langsung.

Namun kini, hal itu tak lagi perlu dilakukan semenjak muncul yang namanya prostitusi online.

Kemunculan sistem baru dalam dunia prostitusi ini mempermudah terjadinya transaksi sehingga banyak orang termasuk beberapa oknum selebritis yang tertarik untuk ikut.

Tak heran jika prostitusi online ini menuai banyak kecaman, salah satunya dari Wali Kota Serang, Syafrudin.

Menjelas bulan Ramadhan, Syafrudin mengecam keras praktik prostitusi online via aplikasi MiChat.

"Pemerintah Kota Serang mengutuk dan menyayangkan. Tindakan prostitusi online harus diberantas. Hukum harus ditegakkan," ujarnya saat ditemui pada Selasa (28/3/2022), dikutip dari Tribunnews.com.

Kendati demikian, praktik prostitusi di masyarakat masih saja terjadi, salah satunya di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Kecewanya Elma Theana Bak Dilepeh Mentah-mentah, Ferry Irawan Tak Sudi Berikan Tanggapan: Mena Sekarang Prioritas Saya!

Beragam jenis psk ternyata ada di Kawasan Puncak Bogor, mulai dari rentang usia yang terbilang masih remaja, PSK Timur Tengah, hingga PSK Maroko.

Melansir Wartakotalive.com, ini dia fakta-fakta praktik prostitusi di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, praktik protistusi kawasan Puncak tersebut terbilang sangat terkenal di kalangan masyarakat.

Tak sedikit pria hidung belang menjajakan nafsu birahinya ke para PSK Kawasan Puncak Bogor.

Menjamurnya hotel dan villa Kawasan Puncak, membuat para PSK leluasa layani pria-pria hidung belang.

Demi kebutuhan hidup sehari-harinya, jasa para PSK Kawasan Puncak itu pun meraup keuntungan banyak.

Pada era tahun 90-an, sebuah lokalisasi PSK Gang Semen, kawasan Cibogo, Megamendung, ini menjadi tenar.

Dikenal dengan sebutan Gang Semen, lantaran jalan masuk tersebut diketahui terbuat daru pluran semen.

Bahkan, ada juga yang menyebutkan apabila di kawasan tersebut dulunya merupakan pabrik semen merah. Sehingga dinamai Gang Semen.

Baca Juga: Nikahi Boneka Seks Super Cantik, Binaragawan Bertubuh Kekar Makan Hati Ditinggal 'Sang Istri' Padahal Baru Sebulan Menikah

Komplek Gang Semen itu bangunan rumah tinggal dibuat bertingkat dan berdempetan dan berhadapan.

Bila diibaratkan seperti komplek ruko, bagi pendatang baru untuk masuk ke lokalisasi tersebut agak ribet.

Sebab, penjaga keamanan berpakaian preman dengan garang menanyakan keperluan pengunjung.

Maklum takut ada petugas yang menyamar. Berbeda dengan pelanggan.

Mereka dapat langsung masuk dan disambut para PSK yang rata-rata sudah berdiri di tempat mereka bekerja.

Para PSK tersebut berasal dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan dan Indramayu.

Ada yang berusia remaja, muda sekira 20 tahunan ke atas dan berumur 30 tahunan.

Mengutip pemberitaan pada awal Januari 2021, tarif PSK tersebut berkisar minimal Rp 500.000 lebih.

Namun pada tahun 2009 lokalisasi Gang Semen ditutup oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin.

Baca Juga: 4 Cara Cegah Kulit Kusam Selama Jalani Ibadah Puasa Ramadan

Paket Kawin Kontrak

Pelayanan jasa seks komersial di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengalami inovasi.

Para muncikari yang disebut mamih mempekerjakan anak asuhnya atau PSK dengan layanan paket.

Layanan paket tersebut mulai berkembang di tahun 2014 dengan memunculkan paket baru berupa paket kawin kontrak selama sepekan atau lebih dan short time.

Untuk paket kawin kontrak tarifnya di atas 5 juta. Sedangkan short time Rp 500.000.

PSK yang mendapatkan paket kawin kontrak dapat dibawa atau diberikan tempat menetap.

Jika pelanggan menyukai wanitanya, maka durasi kontraknya bisa lama. 

Baca Juga: Kecewa Berat Tak Kunjung Diberi Anak, Pria Ini Tega 'Tumbalkan' Istrinya Dirudapaksa Teman Sejawat Beramai-ramai

GridPop.ID (*)