Find Us On Social Media :

Rayakan Ramadhan di Tengah Perang, Muslim Ukraina Berjuang Bertahan Hidup hingga Saling Berbagi Makanan untuk Berbuka

By Luvy Octaviani, Senin, 4 April 2022 | 03:03 WIB

Konvoi Militer Rusia - Perang Rusia vs Ukraina

“Kita harus siap melakukan yang terbaik untuk mendapatkan pengampunan Tuhan, berdoa untuk keluarga kita, jiwa kita, negara kita, Ukraina,” kata Nimatova, yang suaminya, Muhammet Mamutov, adalah seorang imam.Sementara itu Isa Celebi, seorang penjual gorden Turki yang telah tinggal di Ukraina sejak 2010, mengatakan Ramadhan tahun ini akan membuat banyak orang jauh dari rumah mereka. Dia menyebut beberapa “bahkan tinggal di mobil mereka”. Tak hanya itu, Isa Celebi juga menyebut mereka berjuang bertahan hidup hingga saling berbagi roti selama Ramadhan.“Kami selalu membuka rumah kami untuk orang-orang selama Ramadhan atau perang. Kami akan membagi roti kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa stok beberapa makanan rendah sementara harga meningkat. “Perang sangat mempengaruhi kami dan kami berjuang untuk bertahan hidup. Bisnis saya telah sepenuhnya berhenti. Tapi saya percaya kita akan melihat akhir, mungkin dalam satu tahun, mungkin dua, tetapi hari-hari baik akan kembali. Itu sebabnya saya tidak akan meninggalkan negara ini,” ujarnya. Pada awal perang, Celebi membantu mengevakuasi 400 orang Turki, Muslim, dan Ukraina dari kota kelahirannya Vinnytsia, Ukraina barat, ke luar negeri.Sekarang, dia membantu 1.000 anak yatim yang tinggal di dekat Biara Kenaikan Suci Chernivtsi, Banchenskyy.

Baca Juga: BEJAT! Pria Beristri Cari Kepuasan Seksual dengan Puluhan Kali Perkosa Gadis Berkebutuhan Khusus yang Digaet via FB, Faktanya Bikin Emosi

GridPop.ID (*)