"Ini adalah pertama kalinya kami memasok Ukraina dengan howitzer 155mm dan sejumlah besar peluru yang menyertainya, konsisten dengan acara mendatang di Ukraina Timur," kata juru bicara Pentagon John Kirby, 13 April.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri telah mengancam perundingan damai antara kedua negara bakal berakhir kalau pasukan terakhir di Mariupol disingkirkan.
"Penghapusan pasukan kami, orang-orang kami (di Mariupol) akan mengakhiri negosiasi antara Ukraina dan Rusia," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan situs berita Ukrainska Pravda, dikutip dari Kompas.com.
"Itu akan menjadi jalan buntu karena kami tidak menegosiasikan wilayah kami maupun orang-orang kami," tambah dia.
GridPop.ID (*)