Find Us On Social Media :

Enaknya Tak Sebanding Bahayanya, Mulai Sekarang Jangan Lagi Makan Mi Ayam Dicampur dengan 2 Bahan Ini Jika Masih Sayang Nyawa!

By Luvy Octaviani, Jumat, 22 April 2022 | 05:33 WIB

Ilustrasi mi ayam

GridPop.ID - Mi menjadi salah satu makanan favorit banyak orang.Salah satu yang menjadi favorit adalah mi ayam.Mi ayam memiliki cita rasa manis bercampur gurih yang menggoyang lidah.Tak hanya itu, mi ayam juga disajikan dengan berbagai topping sehingga membuat penikmatnya semakin tertarik mencoba.Kendati demikian, jangan asal mencampur mi ayam dengan topping sembarangan.Tahukah kamu kalau makan mi ayam dengan 2 tambahan ini justru berbahaya?Apakah Anda sering melakukannya?Dilansir dari laman GridStar.ID, jangan lagi campur mi ayam dengan 2 bahan ini jika masih sayang nyawa!

Baca Juga: Disarankan Segera Nikah, Verrell Bramasta Konsultasi ke Atta Halilintar Tanyakan Soal Cinta Beda Agama, Ngarep Natasha Wilona?

1. Saus Sambal Tak BermerekPernahkah Anda melihat orang yang makan mi ayam dengan banyak sekali saus sambal?Saking banyaknya, warna minya sampai berubah jadi merah merona.Ya, saus sambal memang jadi favorit lantaran memberikan tambahan rasa asam, gurih dan sedikit pedas pada mi ayam .Namun sayang, banyak pedagang bakso yang menggunakan saus sambal curah yang tak jelas bahan bakunya.Saus sambal jangan taruh di kulkas berbahaya bisa sebabkan kankerSaus sambal ini tentu saja jauh lebih murah harganya.Sebenarnya, mengonsumsi saus sambal tentu boleh-boleh saja sebenarnya, asal kita yakin kalau saus yang kita telan adalah saus berkualitas baik.Untuk itu, kenali dulu ciri-ciri saus sambal palsu yang pelan-pelan bisa membunuh Anda.

Baca Juga: Anaknya Sudah Lahir 15 Bulan saat Nikahi Suami Orang, Artis Lawas Ini Blak-blakan Akui Dosa Masa Lalu: Kecelakaan...

Yuk kita simak bersama-sama.1. Saus sambal palsu biasanya lebih kental ketimbang saus sambal yang asli.Saking kentalnya, biasanya kita harus menghentakkan botol tiap kali akan menggunakannya.Sifat kental ini terjadi akibat penambahan pepaya muda ke dalam saus sambal palsu.2. Saus sambal yang asli biasa terbuat dari cabai dan tomat.Itu mengapa, warna saus yang wajar harusnya merah ke orange.Sedangkan, yang palsu biasanya berwarna merah dan sangat mencolok.3. Untuk rasa, saus sambal palsu terasa lebih ringan.Itu sebabnya, banyak orang harus menggunakan saus sambal palsu dalam jumlah untuk mendapatkan rasa pedas dan asam yang diinginkan.4. Melihat kemasan adalah cara paling mudah mengenali apakah saus sambal yang akan Anda konsumsi aman atau tidak.Jika sudah tertera nomor register dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM), maka saus tersebut sangat aman untuk kita konsumsi.Namun sayangnya, banyak pedagang membeli saus sambal dalam bungkusan refill dan tinggal mengisinya berulang kali ke botol yang sama.Jadinya, kita tidak bisa memastikan lagi apakah merek pada botol saus sambal sesuai dengan isinya.Jika Anda penggemar saus sambal sejati, cara paling aman adalah membawa sendiri saus sambal dari rumah.Memang agak repot, tapi tubuh akan lebih sehat dan pastinya terhindar dari aneka penyakit berbahaya.

Baca Juga: Sudah Rela Korbankan Rumah Tangganya dengan Maia Estianty, Ahmad Dhani Justru Enteng Akui Bisa Cerai dengan Mulan Jameela Gegara Ini

2. Kerupuk OplosanKerupuk dan mi ayam memang pasangan paling klop.Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.

Baca Juga: Makan Hati Diselingkuhi Suami, Artis Cantik Keturunan Inggris Ini Justru Terenyuh dengan Perlakuan Sang Mertua yang di Luar Dugaan

Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.

Baca Juga: VIRAL, Ikhlas Nikahi Pacar yang Kritis di RS, Pria Ini Kehilangan Istri Dalam Hitungan Hari Setelah Akad hingga Unggah Pesan Pilu: Sampai Jumpa Dikeabadian

Mi Instan Sehat Bukan Cuma Rendah Kalori, Perhatikan Faktor LainnyaSebagai tambahan yang melansir dari laman kompas.com, Dokter spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Juwalita Surapsari MGizi, Sp.GK menyarankan masyarakat untuk memperhatikan kandungan mi instan yang diklaim sehat. "Banyak mi instan yang mengandung kalori lebih rendah. Tetapi untuk menjadi sehat, pertimbangannya tidak hanya mengenai kalori," jelas Juwalita.Ia menyebutkan, masyarakat harus jeli melihat kandungan lain dalam mi instan tersebut, misalnya kandungan natrium atau garam. Pasalnya, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tak boleh lebih dari 20 persen per harinya atau setara satu sendok teh per hari. Perhatikan pula kandungan lemak pada produk. Anjuran Kementerian Kesehatan untuk konsumsi lemak per orang per hari adalah 20-25 persen dari total energi.Jumlah kandungan lemak ini setara dengan lima sendok makan atau 67 gram. Mi instan umumnya tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh seperti serat dan protein.Juwalita menyarankan untuk menambahkan sayuran dan sumber protein seperti telur atau tahu untuk meningkatkan profil nutrisi dalam mi instan. Namun, protein olahan seperti sosis, daging kalengan, dan bakso instan tidak disarankan sebagai topping mi instan. Sebab, Juwalita menyebutkan makanan ini cenderung mengandung garam yang tinggi sehingga berisiko membuat kamu kelebihan asupan garam harian.

Baca Juga: Dilihat Seperti Batu Biasa, Ternyata Barang Termuan Pemulung Ini Muntahan Paus Sperma, Harganya Bikin Warga Kampung Mupeng Pengin Ngutang!

GridPop.ID (*)