Jika ingin membeli, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu apakah materialnya bisa terurai secara hayati atau tidak.
Pasalnya, bahan buatan seperti nylons dan polyesters pun akan mudah rusak ditambah dengan dampak negatif yang dihasilkan pada lingkungan.
Contoh lainnya dalam penggunaan kulit imitasi yang akhirnya mengelupas dan sulit untuk dirawat dalam pemakaian sehari-hari.
Pilihlah kain natural yang tahan lama pada label fashion dengan komposisi bahan alami mereka.
Sebaiknya gantilah dengan pilihan yang dapat terurai secara hayati seperti kapas murni, linen, sutra, wol, dan kulit bebas kerusakan yang menjamin keawetan.
3. Daur Ulang atau Donasikan Pakaian
Jangan asal buang pakaian kamu secara masif ya, Kawan Puan.
Sebenarnya kamu bisa menyortirnya kembali dengan memilih pakaian yang masih layak pakai untuk didaur ulang ataupun didonasikan.
Alih-alih membuangnya, kamu bisa memberi kesempatan kedua bagi pakaian-pakaian lama kamu agar bisa dipakai kembali.
Kamu bisa membawa baju-baju lama ke penjahit dan membuat desain baru agar terlihat seperti baju yang baru dibeli, contohnya kemeja reworked yang saat ini sedang hype.
Mungkin bagi kamu tak berarti, tapi bisa saja sangat bearti bagi orang lain yang membutuhkan, maka dari itu donasikan pakaian yang sudah dikurasi dan kualitasnya masih layak pakai.