Find Us On Social Media :

Kepolisian Gercep Turun Tangan, Pria di Medan yang Ancam Bakal Patahkan Leher Mantu Presiden Jokowi hingga Aniaya Jukir Ditangkap, Begini Respon Bobby Nasution

By Luvy Octaviani, Selasa, 26 April 2022 | 12:01 WIB

Wali Kota Medan Bobby Nasution

GridPop.ID - Pria asal Medan ini menjadi sorotan karena kontroversi yang dilakukannya.

Sebelumnya, pria Medan ini disebut mengancam bakal mematahkan leher mantu Presiden Jokowi yang kini menjabat sebagai Wali Kota Medan yakni Bobbby Nasution.

Selain ancaman itu, pria di Medan ini juga menganiaya juru parkir.

Dikutip dari laman kompas.com, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria berkacamata marah-marah kepada juru parkir elektronik (e-parking) di Kota Medan, tepatnya di Jalan Rahmadsyah, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota pada Jumat (23/4/2022) sore.

Video itu viral karena pria itu sesumbar akan mematahkan leher juru parkir itu dan juga seseorang yang dipanggil sebagai Pak Bobby.

Pria itu berinisial RP (27), warga Takengon, Aceh.

Kapolsek Medan Kota, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan dalam peristiwa itu ada tindak pidana penganiayaan dan pengancaman terhadap juru parkir berinisial AIS (27).

Pelaku saat itu keberatan membayar biaya parkir dengan e-toll.

Saat kejadian, pelaku duduk di jok samping kiri paling depan dan juru parkir itu berdiri di hadapan pelaku.

Baca Juga: EDAN! Selingkuh dengan 300 Pria Berbeda Saat Suami Sibuk Bekerja, Wanita Ini Berhasil Raup Untung Ratusan Juta dari Para Kekasih Gelapnya

Beberapa saat kemudian, rekan pelaku datang dan masuk ke dalam mobil lalu tancap gas.

Di saat yang sama, tangan juru parkir itu berada di atas pintu mobil sebelah kiri sehingga tangan kanannya mengalami luka gores lalu melapor ke Polsek Medan Kota.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Rikki Ramadan menyelidiki dan mendapat informasi RP warga Takengon, Kabupaten Aceh. Pelaku diamankan di Langkat.

Di video yang diunggah di sejumlah akun Instagram terlihat pelaku berkali-kali mengancam akan mematahkan leher si juru parkir dan 'Pak Bobby' yang disebut-sebut oleh pria yang terus meminta kartu e-toll kepada pelaku.

Valentino menjelaskannya saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Senin (25/4/2022) sore.

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mencecar pertanyaan kepada RP yang saat itu mengenakan kaos berwarna oranye dan tangannya diborgol di depan.

Panca menanyakan penyebab keributan itu.

Baca Juga: Tak Habis Pikir! Pasangan Suami Ini Sengaja Kawin Cerai 23 Kali Termasuk Nikahi Adik Ipar Sendiri, Namun Berakhir Ditangkap Polisi, Penyebabnya BIkin Geleng Kepala

"Sebelumnya saya minta maaf. khususnya untuk tukang parkirnya karena saya sudah berkata-kata kasar. Tetapi Pak, kejadian sebelumnya, saya bukan tidak mau bayar parkir. Saya mau bayar parkir tapi dengan uang cash. Karena saya takut, waktu itu tangan dia masuk ke dasbor mobil saya langsung. Dia tidak sopan. Tidak assalamualaikum, tidak ada sapa langsung minta kartu e-toll," katanya.

RP mengaku sepengetahuannya, kartu saldo e-toll nya itu bisa terkuras habis karena e-parking.

Sehingga dia berinisiatif untuk membayar dengan uang cash.

"Tukang parkir ini bilang, bisa bayar cash, tapi 5000. Ya sudah saya setujui daripada pakai e-toll. Terus beberapa menit lagi, dia minta lagi kartu e-toll. Jadi saya bukan gak mau bayar. e-toll saya isi nggak banyak, 60 ribu. Saya takut (terkuras saldonya) Pak," katanya.

Mendengar penjelasan RP, Panca mengatakan bahwa pembayaran e-parking di Kota Medan itu adalah kebijakan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Seharusnya, kata Panca, RP bertanya dengan baik-baik.

Belum selesai Panca menjelaskan maksudnya, RP menyela dengan mengatakan bahwa awalnya baik-baik saja kemudian dia emosi karena juru parkir meminta dobel (e-toll) setelah diberinya Rp 5000.

"Belum sempat parkir. Baru berhenti, dia langsung datang, (terus masuk tangannya) iya. Saya bilang saya gak mau bayar pakai e-toll," katanya.

Ketika ditanya mengenai menjepit tangan juru parkir yang berada di pintu mobil, RP mengatakan bahwa saat itu si juru parkir menarik lengannya. RP juga mengaku saat itu dia ketakutan karena pendatang di Kota Medan.

Baca Juga: Tak Habis Pikir! Pasangan Suami Ini Sengaja Kawin Cerai 23 Kali Termasuk Nikahi Adik Ipar Sendiri, Namun Berakhir Ditangkap Polisi, Penyebabnya BIkin Geleng Kepala

Ketika ditanya kenapa tidak lapor polisi, RP yang bekerja di toko ponsel itu mengaku tidak menyangka akan menjadi masalah.

"Dia narik saya, (saya) di dalam mobil. Mobilnya jalan dia narik, jadi dia jatuh. Saya salah Pak," katanya.

RP kemudian mengaku bahwa dirinya sebelumnya tidak tahu siapa yang dimaksud dengan Pak Bobby.

"Saya sebelumnya tak tahu 'Pak Bobby'. Jadi dalam benak saya, mungkin bosnya tukang parkir, preman pak. Saya takut dipanggil bosnya, dikeroyok. Saya ngancam dia sebenarnya takut pak. Karena saya kan pendatang Pak. Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Bobby, saya bukan bermaksud menghina Wali Kota (Medan), karena saya tak tahu yang mananya Wali Kota," katanya.

Reaksi Bobby Nasution

Dikutip dari laman tribuncirebon.com, Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat sebagai Wali Kota Medan diancam dipatahkan lehernya oleh warga.

Menanggapi hal itu Wali Kota Medan Bobby Nasution buka suara terkait petugas e-Parking yang menerima kekerasan fisik dan ancaman dari pengendara mobil yang menolak membayar e-parking.

Bahkan, pelaku tersebut berniat mematahkan tulang petugas e-Parking dan Wali Kota Bobby Nasution yang kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

"Ya itu di lapangan biasa. Tapi yang paling ditekankan bukan masalah batang leher Bobby Nasutionnya, bukan. Tapi ini petugas parkir kita yang jadi korban. Walaupun gak jadi dipatahkan lehernya, tapi tangannya ditarik dan dijepit di jendela mobil dan kemudian dijalankan mobilnya. Itu poin pentingnya," ungkap Bobby saat dijumpai usai rapat bersama Kapolrestabes Medan Valentino Alfa Tatareda di Polrestabes Medan, Senin (25/4/2022).

Baca Juga: Semua Mata Melotot Tajam Lihat Wanita Cantik Asyik Jalan-jalan Tanpa Pakaian Menutupi Kemaluan, Begini Penampakannya

Dikatakan Bobby, penangkapan pelaku ini bukan karena ancaman mengenai pematahan leher namun adanya tindak kekerasan yang terjadi kepada jukir e-Parking.

"Karena sudah kejadian dan sudah ada korban dengan ada yang terluka. Kalau masalah patahkan leher kan belum kejadian ya. Dan hari ini pak Kapolres juga mengatakan sudah diamankan tapi bukan karena patahkan leher ya, bukan karena patahkan leher Bobby, bukan. Tapi karena tangannya dijepit oleh pelaku," ujarnya.

Lanjutnya, Bobby juga turut berterima kasih kepada para jukir yang tegas untuk dapat menerapkan e-parking.

"Ini kemarin kita sosialisasikan dan beri penghargaan kepada Jukir e-parking. Saya berterima kasih dan menyampaikan semangat kepada jukir kita di lapangan untuk tetap tegas menyampaikan pembayaran itu sudah menggunakan digital," tutur Bobby.

"Kita tekankan cara pembayarannya bukan bayar gak bayarnya. Jadi mengganti cash ke cashless. Jadi memang sudah sangat benar yang dilakukan oleh jukir," lanjutnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Valentino menyebutkan jika kasus ini masuk dalam kategori penganiayaan dan dalam penganiayaan.

"Ya jadi memang sudah ada unsur penganiayaannya. Nah tadi subuh sudah diamankan di Polsek Medan Kota jadi ini sedang kita proses penyidikan," kata Valentino.

Lanjutnya, Valentino menyebutkan jika pihaknya akan semakin gencar melakukan patroli keliling agar hal tersebut tidak terulang kembali.

"Sebenarnya kita bersama pak Wali tetap mengawasi untuk melaksanakan patroli secara rutinnya dan ada tim yang tiap hari berjalan," pungkasnya.

Baca Juga: Apakah Kamu Termasuk 8,8 Juta Pekerja Target BSU Rp 1 Juta yang Bakal Cair April 2022 Ini? Begini Cara Cek Nama Penerima Agar Tidak Kecele!

GridPop.ID (*)