GridPop.ID - Belakangan ini video viral rentenir tahan jenazah menghebohkan warga Dusun Bontole, Desa Bontoloe, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.
Usut punya usut, rentenir itu menahan jenazah dimandikan karena punya hutang yang belum dilunasi.
Berikut faktanya.
Melansir dari Tribunnews.com, rekaman pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Arnida Putri Bungsu pada 25 April pukul 10.30 lalu.
Di awal video tampak ketegangan terjadi dalam sebuah rumah. Ada wanita berpakaian serba hitam nampak duduk dikelilingi sejumlah warga.
Tidak diketahui isi pembicaraan mereka lantaran tidak terdengar jelas. Namun, akun Arnida menginformasikan, wanita yang sedang terduduk merupakan rentenir.
Ia melarang jenazah untuk dimandikan oleh pihak keluarga almarhum karena masih memiliki utang.
"Seorang rentenir datang melarang jenazah dimandikan, mengaku almarhum punya hutang tapi tidak ada tanda bukti," tulis Arnida.
Sementara pria yang memarahi rentenir merupakan keluarga almarhum.
"Laki-laki yang marah itu adalah keponakan almarhum yang tidak terima dengan cara menagih si rentenir dengan melarang jenazah dimandikan. Padahal pihak keluarga almarhum setuju untuk membayar utang almarhum," tulis Arnida di unggahan lainnya.
Melansir dari Kompas.com, jenazah yang ditahan adalah Rusli Daeng Sutte (39) asal Takalar, Sulawesi Selatan.
Saat jenazah Rusli akan dimandikan, tiba-tiba datang sepupu Rusli, DN, asal Kabupaten Jeneponto. DN datang untuk menagih utang Rusli.
Hendi, keponakan almahum Rusli, bercerita, saat itu pihak keluarga dan warga sempat menjelaskan ke DN bahwa soal utang akan dibahas usai pemakaman. Namun, DN bersikeras menahan jenazah Rusli agar tak dimandikan sebelum utangnya dilunasi.
"Sudah dilunasi utang om saya hari itu juga, karena jenazah om saya dilarang dimandikan sebelum utangnya dilunasi," ujar Hendi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dusun Bontoloe, Kardi Situju.
Ia membenarkan bahwa DN datang untuk menagih utang ke Rusli yang saat itu jenazahnya akan dimandikan.
"Iya benar, ada seorang wanita asal Jeneponto berinisial DN mendatangi rumah Rabainna Daeng Sunggu yang tidak lain sepupu satu kalinya sendiri. Tujuannya menagih utang suaminya yang sementara jenazahnya akan dimandikan," ujar Kardi, Kamis (28/4/2022).
Saat itu sejumlah warga dan kerabat Rusli berusaha memberikan pemahaman kepada DN bahwa utang piutang akan dibahas setelah jenazah Rusli dimakamkan.
"Pada waktu itu sempat terjadi kisruh, sehingga warga mengamankan si penagih ini untuk diarahkan di salah satu rumah warga," jelasnya.
Tak lama, kepokanan Rusli mendatangi DN untuk melunasi utang Rp 2 juta yang didapat dari patungan.
Padahal, menurut keterangan istri Rusli, suaminya utang Rp 500.000. Namun, utang yang ditagih DN mencapai Rp 2 juta.
"Alhamdulillah utangnya sudah dilunasi dengan patungan, jumlahnya Rp 2 juta. Utang almarhum dari pengakuan istrinya Rp 500.000, tapi kalau menurut si rentenir Rp 2 juta," ujar dia.
GridPop.ID (*)