GridPop.ID - Memiliki tubuh ideal tentu menjadi hal yang diimpikan bagi wanita untuk menunjang penampilan.
Tak terkecuali gadis remaja 19 tahun bernama Menna El Sayied.
Seperti yang dilansir dari Ohbulan.com, Menna nekat menjalani operasi sedot lemak untuk menurunkan berat badan hingga 32 kilogram.
Bukannya berhasil, hasil dari operasi sedot lemak Menna justru membuat syok.
Bagaimana tidak, seminggu setelah menjalani prosedur sedot lemak, kondisi kesehatan Menna menurun.
Ia pun langsung dibawa ke dokter yang menanganinya sebelumnya.
Sang ibu, Amal Ahmed, menceritakan kejadian nahas tersebut dalam acara dokumenter BBC 'Beauty's Ugly Truth'.
Tak diketahui secara pasti kapan peristiwa ini terjadi.
Namun menurut laporan dari ibu Menna, anaknya menjalani pembedahan tersebut.
Ia diberitahu dokter bahaw prosedur sedot lemak termasuk pembedahan yang mudah.
"Saya memberitahu doktor tersebut bahwa Menna adalah anak perempuan saya satu-satunya. Dokter itu berkata bahwa prosedur itu hanyalah pembedahan mudah," papar Amal, sang ibu.
Menna dibawa kembali pada dokter tersebut setelah 8 hari selepas melakukan prosedur. Namun dokter yang bersangkutan enggan memeriksa gadis itu.
Padahal, menurut ibu Menna, anaknya sampai naik kursi roda dan sudah sulit bicara.
"Dia bawa kami ke dalam bilik,"
"Menna memberitahu dokter bahawa dia sedang menahan rasa sakit yang sangat besar. Saking sakitnya, rasanya seperti mau mati katanya," lanjut sang ibu.
Dokter menyebut bahwa rasa sakit tersebut disebabkan karena jahitan bekas pembedahan. Menna dan ibunya lantas diminta pulang ke rumah.
Malam harinya, Menna terkapar di ranjang dalam keadaan tak sadarkan diri. Gadis remaja 19 tahun tersebut mengembuskan napas terakhirnya.
Rupanya, ada darah beku pada paru-paru dan perutnya.
Dokter yang bernama Mina Gerges tersebut akhirnya buka suara.
Ia menyatakan tak melakukan malapraktik. Menurutnya, ia tak melakukan kesalahan ketika merawat Menna.
Sang dokter juga menolak bicara lebih tentang kasus ini. Dia bersikukuh melindungi privasi pasien.
Sementara itu kematian Menna dianggap sebagai kasus embolisme setelah prosedur sedot lemak. Tak ada otopsi atau dakwaan kriminal yang diajukan untuk masalah ini.
Menna merupakan seorang mahasiswi jurusan hukum. Ia sering merasa sedih karena kondisi tubuhnya sebelum menjalani prosedur sedot lemak.
Diketahui, bobotnya mencapai 101 kg.
Menurut teman-temannya, Menna sering bertanya pendapat orang lain tentang penampilannya, "Memangnya aku gendut sekali kah?", "Apakah aku kurang cantik?".
Menjawab rasa insecure tersebut, Menna mendapat titik cerah.
Bak dapat solusi, ia akhirnya menemukan dokter bedah plastik secara online.
GridPop.ID (*)