"Kabarnya, kondisi korban kian membaik meski lukanya cukup serius," kata AKP Tamim Anwar, Kapolsek Wlingi.
"Dia naik sepeda motor sendirian. Sepeda motornya masih baru," ujarnya.
Sebagai informasi, ada sebuah mitos yang beredar jika mesin kendaraan bisa mendadak mati saat di perlintasan kereta.
Mesin disebut tidak mau menyala kembali karena terganggu oleh medan magnet tersebut. Benarkah demikian?
Dilansir dari Kompas.com, menurut Anjar Rosjadi selaku Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM), rel kereta memang mengandung medan magnet, tetapi itu tidak membuat mesin mobil mati.
“Secara teknis, ketika rel akan dilalui kereta api pasti memiliki medan magnet karena adanya gesekan. Tapi itu tidak akan menganggu kinerja mesin mobil sehingga tidak bisa nyala atau susah distarter. Kebanyakan justru hal ini terjadi karena kepanikan dari si pengemudi,” ujar Anjar kepada Kompas.com, Minggu (02/02/2020).
Namun Anjar menjelaskan, kemungkinan mesin tidak bisa distarter lagi memang bisa saja terjadi, namun ini hanya untuk mobil yang kondisinya tidak sehat.
“Kalau aki mobil yang kondisinya memang sudah tidak baik, untuk distarter di rumah saja susah, apalagi di atas perlintasan kereta,” ujar Anjar. Didi Ahadi Dealer Technical Sepport Dept.
Head Toyota Astra Motor juga mengungkapkan hal yang sama. “Medan magnet yang terdapat di rel kereta tidak dapat mengganggu kinerja kendaraan, tetapi lebih kepada psikologis (panik) si pengemudi.
Didi mencontohkan, seperti pada mobil yang sudah menggunakan tombot start/stop.
Maka membutuhkan injak pedal kopling (transmisi manual) atau pedal rem buat transmisi matik, ketika akan menyalakan mesin.
Dalam kondisi panik, sangat memungkinkan pengemudi lupa dengan prosedur utama dalam menyalakan kendaraan.
GridPop.ID (*)