Find Us On Social Media :

Bisa Jadi Pemicu Timbulnya Penyakit Diabetes, Tolong Jangan Konsumsi Martabak Ditambah 2 Topping Ini Jika Tak Ingin Nyesel Nantinya

By Luvy Octaviani, Rabu, 11 Mei 2022 | 18:43 WIB

Ilustrasi Martabak Manis

GridPop.ID - Martabak menjadi salah satu makanan favorit banyak orang.

Perpaduan manis dan gurih menjadikan martabak banyak disukai.

Tak hanya itu, martabak kini juga bisa disajikan dengan berbagai topping yang menambah cita rasanya.

Namun, bagi penggemar martabak, jangan sekali-kali menambahkan 2 topping ini.

Pasalnya, bisa jadi pemicu diabetes jika masih ngeyel konsumsi martabak dengan 2 topping ini.

Hindari Tambahkan 2 Topping ini Saat Makan Martabak

Tahukah Anda kalau ada 2 topping martabak yang sebaiknya tidak kita pilih?

Efeknya soalnya berbahaya banget bagi tubuh, lo.

Dilansir dari laman sajiansedap.com, berikut ini 2 topping yang harus dihindari saat makan martabak.

Baca Juga: Bak OKB Usai YouTube-nya Melejit Hingga Sukses Kantongi Rp 22 Miliar per Bulan, Atta Halilintar Ternyata Tak Bisa Lakukan Hal Ini, Aurel Hermansyah Ngelus Dada Tahu Tingkah 'Kampungan' sang Suami!

1. Selai nan Manis

Selain martabak besar, kini banyak juga martabak yang dijual kecil-kecil.

Nah, martabak kecil dan besar ini akan semakin enak kalau ditambah selai yang beragam rasa.

Tapi bisa dipungkiri, penambahan topping ini memang bikin rasa martabak jadi lebih enak.

Namun perlu disadari kalau martabak sendiri sebenarnya sudah punya rasa manis karena penggunaan gula yang sangat banyak.

Belum lagi, di atasnya nanti masih akan ditambahkan susu kental manis dan margarin yang bukan main banyaknya.

Karena itu, bayangkan saja betapa banyaknya jumlah gula yang masuk ke dalam tubuh.

Hal ini diperparah kalau kita memilih menggunakan selai cokelat ketimbang meses.

Dari segi rasa saja, meses punya rasa tak terlalu manis jika dibandingkan dengan selai cokelat.

Nah, sudah menjadi rahasia umum bahwa segala hal yang manis dengan kandungan gula tinggi dapat menyebabkan penyakit diabetes tipe-2.

Baca Juga: Rela Laser Miss V Demi Puaskan Pasangan di Ranjang, Artis Ini Sempat Jadi Istri Keempat Pengacara Kondang, Hidupnya Kini Berubah 360 Derajat Usai Berhijrah

Gula, seperti diketahui, dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan resistensi insulin.

Sebuah studi mengungkap minum 1-2 gelas minuman manis per hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 hingga 26 persen.

Margarin merupakan salah satu sumber lemak trans yang paling umum digunakan, terutama pada pembuatan martabak manis.

Pengolesan margarin yang tidak tanggung-tanggung pada martabak manis membuat makanan ini sebaiknya diwaspadai sebagai salah satu pemicu penyakit.

2. Extra Margarin

Percaya atau tidak, kini banyak gerai martabak yang menyediakan extra margarin atau wisjman untuk pelanggannya, lo.

Bahkan, penggemarnya pun bukan main banyaknya.

Soalnya, makin banyak penggunaan margarin, martabak jadi makin berlemak dan juicy.

Masyarakat Indonesia soalnya tak suka makan martabak yang terasa kering di mulut.

Padahal, margarin sangat tinggi kandungan lemak jenuhnya.

Pengolesan margarin yang tidak tanggung-tanggung pada martabak manis membuat makanan ini sebaiknya diwaspadai sebagai salah satu pemicu penyakit.

Baca Juga: Pantes Pilih Travelling Sampai Belum Jenguk Ameena, Atta Halilintar Bongkar Kebiasaan Tak Terduga Gen Halilintar Sejak Dulu hingga Buat Adik-adiknya Lahir di Beda Negara

Melansir Health Line, konsumsi makanan sumber lemak jenuh dan lemak trans seperti martabak memang tidak secara langsung membuat kadar gula darah melonjak.

Tapi, makanan jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menyebabkan resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.

Kita pun terancam aneka penyakit seperti serangan jantung sampai stroke dan diabetes, lo.

Sebagai tambahan, diabetes juga bisa dipicu oleh minuman manis.

Dilansir dari laman kompas.com, sudah menjadi rahasia umum bahwa minuman manis dengan kandungan gula tinggi dapat menyebabkan penyakit diabetes tipe-2.

Gula, seperti diketahui, dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan resistensi insulin.

Sebuah studi mengungkap minum 1-2 gelas minuman manis per hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 hingga 26 persen.

Untuk tetap terhidrasi, siapa saja, terumama para pemilik faktor risiko diabetes, lebih baik membatasi konsumsi minuman manis dan menggantinya dengan air putih.

Baca Juga: 'Mana Hak Cucu Saya?' Skak Mat Kelakuan Doddy Sudrajat, Faisal Pertanyakan Soal Pencairan Uang Asuransi Vanessa Angel

GridPop.ID (*)