GridPop.ID - Apa yang terjadi pada gadis muda ini bisa menjadi pelajaran bagi kita.
Pasalnya, kita harus tetap hati-hati dan waspada saat berpergian apalagi jika sendirian.
Nasib pahit dialami oleh gadis muda ini saat berpergian sendiri.
Dirinya pun merinding melihat rekaman CCTV.
Gadis di Cina ini mengalami pelecehan seksual saat tidur di kereta api.
Dikutip oleh tribunstyle.com dari Eva.vn, insiden itu terjadi di sebuah kereta api di provinsi Jiangsu, Cina.
Wanita muda, bermarga Zhang, bepergian sendirian dan memesan tempat tidur.
Saat larut malam, Zhang merasa sangat lelah sehingga dia tertidur.
Sekitar pukul 3:45 pagi pada tanggal 8 Februari 2022, Zhang terkejut saat bangun.
Dia menyadari sesuatu yang tidak biasa.
Zhang memperhatikan ada cairan putih agak kental di kakinya.
Selain itu, ada cairan ini di ujung tempat tidurnya.
Zhang mulai memikirkan hal-hal menakutkan dan segera melaporkannya ke polisi.
Polisi dengan cepat tiba di tempat kejadian untuk menyelidiki, tetapi ada begitu banyak orang di kereta sehingga sulit untuk mengidentifikasi tersangka serta apa yang terjadi.
Untungnya, ada kamera keamanan di kereta, sehingga polisi meminta manajemen kereta untuk mengekstrak videonya.
Gambar yang direkam oleh kamera mengejutkan Zhang dan semua orang.
Ternyata saat Zhang sedang tertidur lelap, seorang pria mendekatinya dan diam-diam melakukan masturbasi di tubuhnya.
Polisi mengambil sampel untuk diuji dan memastikan bahwa cairan di kaki Zhang adalah sperma.
Setelah melacak keberadaan tersangka, polisi dengan cepat menangkap pria bermarga Chen di kota Wuxi, provinsi Jiangsu.
Karena buktinya otentik, Chen tidak punya pilihan selain mengakui perbuatannya.
Ternyata, Chen juga seorang penumpang yang bepergian dengan kereta yang sama dengan Zhang.
Sejak awal, Chen memperhatikan Zhang karena dia adalah seorang gadis muda yang cantik dan sendirian.
Pada malam hari, ketika dia melihat Zhang tidur nyenyak, Chen mengambil kesempatan ini untuk mendekat dan melakukan hal-hal buruk.
Setelah dia puas, dia buru-buru turun dari kereta satu stasiun sebelum Zhang.
Chen tidak menyangka Zhang akan memanggil polisi yang menyebabkan dia ditangkap.
Polisi kota Wuxi menuduh Chen melakukan pelecehan seksual.
Di bawah KUHP Cina, Chen bisa menghadapi hukuman penjara tiga sampai sepuluh tahun.
Cara Menjaga Diri agar Tidak Jadi Sasaran Pelecehan Seksual
Menurut Psikolog Sosial asal Solo, Hening Widyastuti, ada dua cara menjaga diri untuk mencegah potensi risiko menjadi sasaran pelecehan seksual.
1. Ubah sifat jadi pemberani
Hening mengatakan, pelecehan seksual atau perundungan umumnya dialami oleh orang dengan karakter penurut, tidak memiliki keberanian untuk melawan.
Serta, mereka cenderung pendiam dan menyimpan semua masalah yang dihadapi sendirian.
"Karakter ini sangat mudah untuk menjadi korban perundungan," kata Hening kepada Kompas.com, Sabtu (4/9/2021).
Biasanya, kata Hening, orang dengan karakter ini akan selalu diam dan menyimpan cerita pahit yang sudah terjadi kepada dirinya, meski aksi perundungan sudah terjadi satu atau dua kali, bahkan lebih.
Alasan orang dengan karakter ini diam atau bungkam adalah, karena banyaknya pertimbangan yang ia pikirkan untuk berbicara terus terang.
"Selain karena banyak pertimbangan, menurutnya hal ini juga sangat memalukan, sehingga orang lain tidak perlu tahu. Cukup disimpan," ujarnya.
Sehingga, Hening menegaskan, orang dengan karakter pemalu atau penurut harus berusaha mengubah sifatnya menjadi seorang yang pemberani.
"Untuk karakter yang pemalu, penurut, takut pada senioritas dan orang lain yang punya power, ubah sifat tersebut untuk menjadi orang yang berani menolak aksi perundungan," jelasnya.
2. Laporkan persoalan
Berkaitan dengan mengubah sifat menjadi lebih berani melawan aksi perundungan ini, kata Hening, jika ada orang yang berani mengganggu dan mulai melakukan perundungan terhadap kita, wajib segera melaporkan kepada pihak berwenang.
"Tidak usah khawatir dan takut, ini supaya mental si pelaku perundung ciut, tidak berani untuk mengganggu calon korban," tuturnya.
"Berani laporkan bila pernah terjadi (mengalami pelecehan seksual) ke atasan. Bila tidak ada respons, laporkan ke atasan paling pucuk (atas), pucuk pimpinan," tegasnya.
Hening menegaskan, pelaku perundungan sebenarnya tidak sekuat atau seberani yang kita lihat.
Saat mereka (pelaku) melakukan perundungan, itu layaknya individu yang memiliki power atau kekuatan dan semena-mena bersikap kepada individu lain yang lemah.
Nah, pada saat inilah sebaiknya calon korban perundungan berani gertak dan melaporkan mereka.
"Pelaku peundungan tidak seberani yang kita lihat. Sebaliknya, bila korban perundungan berani gertak balik dan melapor, mental mereka (pelaku) akan ciut," kata dia.
Namun, gertakan saja tidak cukup untuk para pelaku pelecehan seksual, pelaporan kepada pihak berwajib mengenai perbuatan meraka juga perlu dilakukan, agar mereka mendapatkan sanksi atas tindakan yang dilakukannya itu.
"Masalah tidak sampai di situ, mereka perlu diberi sanksi. Setiap tindakan ada konsekuensi pasti," tambahnya.
GridPop.ID (*)