GridPop.ID - Film KKN di Desa Penari saat ini sedang naik daun.
Tapi, mendadak muncul kabar soal honor tak seberapa yang diperoleh para pemain figuran film KKN di Desa Penari.
Dilansir dari Kompas.com, seorang pemain figuran hantu bernama Subardo membeberkan bahwa ia hanya mendapat bayaran sebesar Rp 75 ribu.
"Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Saya juga ikut jaga.
Honornya sama tapi lebih susah," kata Subardo dikutip dari akun Instagram @gosipnyinyir.
"Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama.
Kami dibayar Rp75 ribu sekali pengambilan gambar," lanjutnya.
Selain itu, ia juga harus syuting selama 24 jam dan tak boleh menghapus make up.
Sontak saja pengakuan tersebut langsung viral.
Mendengar isu miring tersebut, Awi Suryadi selaku sutradara film KKN di Desa Penari buka suara.
Dilansir dari Tribun Seleb, ia membantah soal figuran yang tak boleh menghapus make up selama 24 jam.
Ia juga masih ingat betul bahwa pemeran hantu adalah warga setempat dan menjalani syuting di hari terakhir.
Adapun syuting dimulai pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.
"Kabar tidak boleh menghapus make up selama 24 jam itu tidak benar," kata Awi Suryadi, Jumat (20/5/2022).
Saat itu Awi Suryadi menjadi salah satu pembicara di Webinar 'Perubahan Tren Film Indonesia Pasca Covid-19 Melandai' garapan Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI).
"Saya ingat, itu adalah syuting terakhir, call crew jam 10 pagi dan selesai syuting jam 10 malam, jadi tidak mungkin (pakai make up) 24 jam," kata Awi Suryadi.
Akan tetapi, soal honor figuran yang disebut Rp 75 ribu ia mengaku tak tahu.
Bahkan soal honor kru film, Awi juga tak tahu-menahu.
"Soal bayarannya, saya tidak tahu.
Bayaran kru saja saya juga tidak tahu," kata Awi Suryadi.
Ketika dikonfirmasi ke kru film terkait bayaran untuk pemeran hantu itu, Awi Suryadi juga tidak membenarkannya.
Sebagai informasi, KKN di Desa Penari menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia usai ditonton lebih dari 7 juta orang sejak pertama tayang pada 30 April 2022.
GridPop.ID (*)