Saat itu Rasulullah kehilangan putra tercintanya bernama Qasim yang meninggal dunia meski usianya baru 2 tahun, dan Rasulullah SAW pun menangis.
Bahkan seorang sahabat bertanya bagaimana bisa seorang Rasul menangis.
“Apa jawaban Rasulullah, mulut itu punya hak untuk makan, minum itu hak, tidur hak, air mata juga hak,”
“Ketika meneteskan air mata wajar, sebagai seorang manusia, wajar untuk meneteskan air mata,” ujarnya.
Dari kisah Rasululullah SAW tersebut Habib menghibur Ridwan Kamil, menangis karena orang tercinta adalah hak.
Seperti diketahui saat setelah jenazah Eril ditemukan, Ridwan Kamil mengungkap fakta mengejutkan tentang kondisi jenazah sang putra.
Dilansir dari Tribun Solo, Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa jasad sang putra sulung wangi daun eucalyptus.
Wangi daun eucalyptus yang dituliskan oleh Ridwan Kamil dalam unggahannya membuat publik penasaran dengan makna di baliknya, terutama dalam sisi Islam.
Menanggapi pengakuan Ridwan Kamil, Ustaz Amar Ar Risalah menyebut wangi harum yang tercium dari jasad seseorang berarti dosanya sudah diampuni dan sering melakukan amal saleh semasa hidupnya.
"Biasanya itu jenazah orang-orang yang dosa-dosanya diampuni dan dihapuskan akan wangi. Terlepas dari segala dosanya. Di akhir hidup dosanya diampuni, maka jasadnya wangi. Artinya sering melakukan amal saleh," kata Ustaz Amar seperti dikutip dari kanal YouTube InsertLive.
Ustaz Amar mengatakan, Eril yang meninggal dunia akibat tenggelam bisa masuk dalam kategori mati syahid.