Find Us On Social Media :

'Saya Kira LGBT Itu Lagi Bete', Polosnya Pemilik Vila di Bogor Ini Nyaris Setujui Pesta Gay, Fakta Penyewa Terkuak Gegara Hal Ini

By Luvy Octaviani, Kamis, 16 Juni 2022 | 14:41 WIB

Ilustrasi Homoseksual

GridPop.ID - LGBT diketahui merupakan singkatan dari Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender.Di Indonesia sendiri komunitas LGBT menjadi satu hal yang ditentang karena dianggap menyimpang dari norma agama dan sosial.Baru-baru ini, seorang pemilik vila di Bogor nyaris menyetujui pesta Gay karena kepolosannya.Pasalnya, pemilik vila di Bogor ini mengiral LGBT merupakan singkatan dari Lagi Bete.Dilansir oleh tribunnews.com via tribunnewsbogor,com, pesta LGBT yang digagas komunitas Jajaka Indonesia berkedok edukasi HIV AIDS yang dijadwalkan dua hari, 18-19 Mei 2022, nyaris terlaksana di satu vila di Puncak Bogor.Pengelola vila awalnya sama sekali tak mengetahui latar belakang penyelenggara."Saya kira LGBT itu artinya lagi bete dikarenakan ketikan tulisan itu kecil dan memang saya tidak tahu apa itu LGBT," kata pengelola vila, Ita Rosita, dikutip dari TribunnewsBogor, Selasa (14/6/2022).“Saya bilang LGBT itu apa? Semua pada ketawa, kata polisi jeruk makan jeruk,” lanjutnya.Setelah mendapat info dari warga, Ita baru tahu penyelenggara acara tersebut dari komunitas LGBT yang merupakan singkatan lesbian gay biseksual dan transgender.

Baca Juga: Tak hanya Idap Tumor Payudara, Marshanda Blak-blakan Sebut Dirinya Terdeteksi Miliki Penyakit Lain di Payudara Kirinya: Ada tapi Nggak Usah Diapa-apain

Ita lantas membatalkan secara sepihak pesanan vila komunitas tersebut.“Saya ngotot dibatalkan, sedangkan pihak Jajaka Indonesia ngotot juga, enggak mau dibatalkan, tapi akhirnya batal kan saya balikin lagi uang DP-nya,” demikian cerita Ita.Kelabui pengelola vilaPerwakilan komunitas LGBT itu memesan Vila mengatasnamakan Jajaka Indonesia. Mereka telah memesan Vila sejak Januari untuk acara pada bulan Maret 2022.Dari penuturan pihak Jajaka Indonesia, mereka hendak membuat acara family gathering.Namun, acara di bulan Maret batal karena anggota kelompok tersebut positif  Covid-19 dan harus menjalani karantina.Acara yang mestinya digelar Maret 2022 ditunda.Saat itu, Ita Rosita, pengelola vila, sama sekali tak mengetahui latar belakang Jajaka Indonesia.Ia juga sama sekali tak mempersoalkan karena pihak Jajaka Indonesia menyebut acara yang mereka gelar adalah untuk edukasi hal positif.

Baca Juga: Kenal Via Aplikasi Kencan, Wanita Ini Baru Sadar Suaminya Wanita Setelah 10 Bulan Menikah, Caranya Saat Berhubungan Intim Tuai Sorotan

“Saya enggak tahu LGBT itu apa, pas konfirmasi mereka bilang LGBT, edukasi HIV AIDS untuk anak muda dari dokter kesehatan juga ada, pokoknya acaranya positif,” ucap Ita.Namun, Ita ragu acara itu bisa terlaksana karena harus ada izin dari pihak kepolisian.Pihak Jajaka Indonesia tak kehilangan akal dengan berupaya meyakinkan pengelola vila, bahwa acara yang mereka gelar itu sangat positif.“Teteh tenang, untuk masalah surat kita usahain ada soalnya acara kita positif,” kata Ita meniru ucapan pihak Jajaka Indonesia. Di sisi lain, Jajaka Indonesia menyetujui syarat mendapat surat izin dari kepolisian maksimal 300 orang ke atas.Sedangkan Jajaka Indonesia yang akan menghadiri pesta tersebut hanya 100 orang.“Awalnya bilang 40 orang, cuma saya baru tahu undangannya disebar lewat WA itu acara back to shool,” bebernya.Ita dan sang suami berpikir acara tersebut merupakan reunian sekolah dengan kenakan kostum Sekolah Menengah Pertama (SMP).Belakangan, acara edukasi berkedok pesta gay itu bocor.

Baca Juga: Mobil Goyang di Parkiran Masjid Bikin Curiga, Begitu Diintip Ada Sepasang Kekasih Lakukan Hal Tak Disangka-sangka, Video 30 Detik Viral

Pihak Jajaka Indonesia berkelit dengan menyebutkan acara yang mereka gelar, yaitu LGBT dan edukasi HIV AIDS.Tapi, pengelola vila tak mau ambil pusing dan membatalkan pesanan vila dari Jajaka Indonesia.Sementara itu, pihak kepolisian juga menyebutkan tidak ada izin untuk pesta LGBT.“Di Megamendung tidak ada pesta LGBT, ada informasi pada saat itu akan ada di kegiatan tetapi kita sudah komunikasikan dengan pihak hotel setempat dan pihak lainnya sehingga tidak ada dan tidak terjadi,” Kapolsek Megamendung AKP Tri Lesmana, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (15/6/2022).Mengenai adanya rencana pesta LGBT di Bogor tersebut, Tri Lesmana menghimbau kepada pemilik vila di kawasan Puncak agar segera menginformasikan ke kepolisian.Soal pengakuan Jajaka Indonesia yang mengklaim akan mengurus surat izin, kata dia, hingga saat ini belum ada.“Harus ada surat izin keramaian, terkait kegiatan kemarin tidak ada,” ucapnya.Tri Lesmana juga menuturkan, pihaknya tak mengetahui bahwa kegiatan tersebut merupakan pesta LGBT di Bogor.“Kita gak tahu ada LGBT atau bukan, yang penting mau ada kegiatan bersinyalir ada arah ke situ, kita informasikan bahwa tidak ada kegiatan itu,” tandasnya.

Baca Juga: Bak Kena Getahnya, Marshel Widianto Dapat Perlakuan Tak Wajar dari Stefan William Imbas Kedekatannya dengan Celine Evangelista, Dodit Mulyanto Jadi Saksi!

Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, pakar saraf, dr Roslan Yusni Hasan, SpBS, mengungkapkan, lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT) bukan suatu kelainan atau penyakit. Dengan begitu, menurut dokter yang akrab disapa Ryu itu, tidak ada yang perlu disembuhkan atau diobati dari seorang LGBT. "LGBT bukan penyakit. Dulu kita melihatnya sebagai kelainan, sekarang variasi kehidupan saja. Dalam biologi, enggak ada yang enggak normal. Semua hanya variasi," kata Ryu di Kantor LBH, Jakarta, Selasa (9/2/2016). Ryu menjelaskan, bakat seseorang menjadi lesbian, gay, biseksual, ataupun transgender sebenarnya sudah terbentuk sejak ia menjadi janin di dalam kandungan. Terbentuknya jenis kelamin, gender, dan orientasi seksual merupakan proses yang terpisah, meski saling berkaitan. Hal ini menyebabkan ada orang dengan jenis kelamin laki-laki, tetapi jendernya belum tentu maskulin, dan orientasi seksualnya belum tentu ke perempuan. Ryu juga mengungkapkan, seseorang yang berkromosom XX belum tentu berjenis kelamin perempuan, demikian halnya kromosom XY yang belum tentu berjenis kelamin laki-laki. Fakta biologisnya, menurut Ryu, terjadi banyak variasi genetik, baik kromosom hilang maupun berlebihan. LGBT pun memiliki variasi struktur otak yang berbeda-beda dan sulit untuk diubah.GridPop.ID (*)