Find Us On Social Media :

80 Persen Serang Penduduk Negara Miskin, Berikut Fakta-fakta Epilepsi yang Perlu Kamu Tahu, Ternyata Bisa Dicegah!

By Arif B,None, Sabtu, 18 Juni 2022 | 15:41 WIB

Ilustrasi Epilepsi

GridPop.ID - Penderita epilepsi di sering mendapatkan stigma negatif di masyarakat.

Padahal, tidak semua stereotype yang beredar itu benar.

Berikut fakta-fakta epilepsi yang perlu kamu tahu.

Epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular yang memengaruhi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia.

Hal ini ditandai dengan kejang berulang, yang merupakan gerakan tak sadar dan mungkin melibatkan sebagian tubuh atau seluruh tubuh serta hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi usus atau kandung kemih.

Hal ini akibat dari pelepasan listrik yang berlebihan pada sekelompok sel otak. Bagian otak yang berbeda dapat menjadi tempat pembuangan tersebut.

Kejang dapat bervariasi mulai dari yang singkat hingga kejang yang parah dan berkepanjangan dengan frekuensi kurang dari satu per tahun hingga beberapa kali per hari.

Sesekali kejang tidak menandakan jika kamu epilepsi, pasalnya 10% orang di seluruh dunia memang mengalami satu kali kejang selama hidup mereka.

Epilepsi sendiri didefinisikan sebagai memiliki dua atau lebih kejang tanpa alasan.

Baca Juga: Pasrah Alat Kelaminnya Jadi Tontonan Demi Bongkar Fakta Soal Pemicu Istri Meninggal, Pria Ini Dilaporkan Mertua ke Polisi Gegara Alasan Mencengangkan

Mengutip dari laman resmi WHO, berikut fakta-fakta terkait epilepsi.

1. Epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular dan menyerang orang-orang dari segala usia.

2. Sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit neurologis paling umum secara global.

3. Hampir 80% penderita epilepsi tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

4. Diperkirakan hingga 70% orang yang hidup dengan epilepsi dapat hidup bebas kejang jika didiagnosis dan diobati dengan benar.

5. Risiko kematian dini pada penderita epilepsi tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum.

6. Tiga perempat orang dengan epilepsi yang tinggal di negara berpenghasilan rendah tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

7. Di banyak bagian dunia, penderita epilepsi menderita stigma dan diskriminasi.

Tanda dan gejala

Kejang yang dialami orang-orang berbeda tergantung pada bagian otak mana yang kena.

Baca Juga: Kejang Tengah Malam, Mahasiswa Ini Meregang Nyawa di Kamar Kos Pacarnya, Polisi Temukan Kondom Habis Pakai

Mengutip dari NHS, gejala epilepsi yang mungkin terjadi antara lain:

- Menyentak dan gemetar tak terkendali, disebut "fit"

- Kehilangan kesadaran dan tatapan kosong

- Badan menjadi kaku

- Sensasi aneh, seperti perasaan "naik" di perut, bau atau rasa yang tidak biasa, dan perasaan kesemutan di lengan atau kaki

- Collapse. Terkadang penderita mungkin pingsan dan tidak ingat apa yang terjadi.

Epilepsi sendiri tidak menular meskipun banyak penyakit yang dapat menyebabkan epilepsi.

Penyebab epilepsi dibagi ke dalam kategori berikut: struktural, genetik, infeksi, metabolisme, kekebalan dan tidak diketahui. Contohnya meliputi:

- Kerusakan otak akibat penyebab prenatal atau perinatal (misalnya kehilangan oksigen atau trauma saat lahir, berat badan lahir rendah)

Baca Juga: Sempat Kejang Saat Dibawa ke RS, Kejanggalan Tewasnya Bocah 8 Tahun di Semarang Bikin Syok, Jejak Bejat Ayah Kandung pada Organ Vital Korban Terbongkar!

- Kelainan kongenital atau kondisi genetik dengan malformasi otak terkait

- Cedera kepala parah

- Stroke yang membatasi jumlah oksigen ke otak

- Infeksi otak seperti meningitis, ensefalitis atau neurocysticercosis, sindrom genetik tertentu dan tumor otak.

Diperkirakan 25% kasus epilepsi dapat dicegah. Berikut ini cara mencegah terjadinya epilesi:

- Mencegah cedera kepala adalah cara paling efektif untuk mencegah epilepsi pasca trauma.

- Perawatan perinatal yang memadai dapat mengurangi kasus baru epilepsi yang disebabkan oleh cedera lahir.

- Penggunaan obat-obatan dan metode lain untuk menurunkan suhu tubuh anak demam dapat mengurangi kemungkinan kejang demam.

- Pencegahan epilepsi yang terkait dengan stroke difokuskan pada pengurangan faktor risiko kardiovaskular, misalnya langkah-langkah untuk mencegah atau mengontrol tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas, dan menghindari tembakau dan penggunaan alkohol yang berlebihan.

Baca Juga: Lagi Asyik Goyang Dangdut Tetiba Kejang dan Berakhir Lumpuh, Penyanyi Cantik Ini Ratapi Nasib Harta Terkuras Habis Hingga Jatuh Miskin

- Infeksi sistem saraf pusat adalah penyebab umum epilepsi di daerah tropis, di mana banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah terkonsentrasi.

Penghapusan parasit di lingkungan ini dan pendidikan tentang cara menghindari infeksi dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi epilepsi di seluruh dunia, misalnya kasus-kasus karena neurocysticercosis.

Baca Juga: Kelakuan Lebih Bejat dari Hewan, Begini Wajah Pelaku Rudapaksa Anak Kandung hingga Kejang dan Tewas, Ngakunya Korban Juga Menikmati: Tidak Memaksa, Dia Cuma Ahh...

Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul, "Bisa Dicegah, Ini Fakta-Fakta Epilepsi dan Cara Menghindarinya".

GridPop.ID (*)