Find Us On Social Media :

Cepat Beri Tahu Keluarga Jika Masih Sayang, Pepaya Ternyata Berbahaya Jika Dimakan Orang Dalam Kondisi Ini, Bukannya Sehat Malah Bikin Sakit-sakitan

By Luvy Octaviani, Minggu, 19 Juni 2022 | 19:41 WIB

Pepaya

GridPop.ID - Pepaya menjadi salah satu buah yang menjadi favorit bagi banyak orang.Selain harganya yang terjangkau, rasa manis pepaya membuat banyak orang menyukai buah satu ini.Tak hanya itu, mengkonsumsi pepaya juga memberikan sederet manfaat baik bagi tubuh.Dilansir oleh kompas.com dari Healhline, buah yang aslinya berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko Selatan ini mengandung enzim papain. Enzim ini dapat memecah rantai protein keras yang ditemukan dalam otot daging. Sehingga, pepaya jamak digunakan untuk melunakkan daging.Dalam satu buah pepaya kecil seberat 152 gram, terdapat kalori sebanyak 59 kkal, karbohidrat sebanyak 15 gram, dan satu gram protein.Namun tak semua orang diperbolehkan memakan pepaya lho!Cepat beri tahu keluarga jika masih sayang.Teryata pepaya justru berbahaya jika dikonsumsi oleh orang dalam kondisi ini.

Baca Juga: Berbakti pada Orang Tua Sambung, Betrand Peto Gesit Rawat Ruben Onsu dan Sarwendah yang Jatuh Sakit hingga Tulis Pesan Haru Ini

Orang Dengan Kondisi Ini Jangan Makan Buah PepayaDilansir dari laman sajiansedap.com, diketahui bahwa pepaya mengandung vitamin C & A yang sangat baik, folat magnesium, tembaga, asam pantotenat serta serat yang bagus untuk pencernaan, seperti yang dilansir dari Livestrong.Buah oren ini juga mengandung vitamin B, alfa dan beta-karoten, lutein dan zeaxanthin, vitamin E, kalsium, kalium, vitamin K, dan lycopene, antioksidan kuat yang paling sering dikaitkan dengan tomat.Sehingga tidak heran jika pepaya dapat mencegah berbagai penyakit.Sayangnya, bagi orang yang mempunyai alergi terhadap lateks tidak diperkenankan untuk mengonsumsi buah ini.Lateks merupakan getah susu yang diproduksi oleh beberapa tanaman, salah satunya yang terdapat pada pohon pepaya.Tanaman biasanya melepaskan lateks setelah mereka 'terluka', dengan cara yang sama seperti manusia berdarah setelah cedera.Tanaman menggunakan lateks sebagai pertahanan terhadap serangga.Selain nutrisi di atas, pepaya juga mengandung enzim yang disebut chitanases.

Baca Juga: 'Jangan Ganggu Kebahagiaan Orang Lain', Cobaan Besar Ria Ricis Saat Hamil, Temukan Surat Dari Wanita Masa Lalu Teuku Ryan hingga Buatnya Murka Setelah Baca Isinya

Enzim ini dapat menyebabkan reaksi silang antara lateks dan makanan yang mengandungnya.Singkatnya, sistem kekebalan tubuh merespons makanan, menghasilkan gejala alergi yang sama seperti yang akan terjadi dengan paparan lateks.Reaksi silang tidak sama untuk semua orang.Sementara beberapa orang bereaksi terhadap semua makanan yang diketahui menyebabkan reaksi silang, yang lain mungkin tidak.Beberapa buah yang memungkinkan seseorang terkena alergi antara lain, stroberi, nanas, pir, nektarin, ceri, markisa, pepaya, melon, anggur, buah ara, prem, persik, kiwi, pisang, dan apel.Ada beberapa jenis alergi terhadap lateks.1. Hipersensitivitas lateks (tipe 1)Ini adalah bentuk alergi serius dan langka yang menyebabkan reaksi langsung yang parah yang dapat mengancam jiwa.Beberapa orang dengan hipersensitivitas lateks tipe 1 mungkin juga bereaksi dengan cara yang mirip dengan sengatan lebah.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata Horor yang Paling Populer di Jawa Barat, Siap Uji Nyali?

Tidak hanya bersentuhan langsung dengan lateks, orang-orang yang sangat alergi terhadap lateks dapat bereaksi terhadap pakaian, sepatu, dan hal-hal lain yang mengandung lateks karet alam (karet gelang, sarung tangan karet, dll).

2. Dermatitis kontak alergiOrang dengan dermatitis kontak alergi memiliki reaksi kulit yang tertunda dan ruam setelah kontak dengan lateks.Dermatitis kontak alergi disebabkan oleh aditif dan bahan kimia yang digunakan untuk memproses karet.3. Dermatitis kontak iritanIni adalah jenis reaksi yang paling umum dan juga yang paling ringan. Ini menyebabkan area kering, gatal, dan teriritasi pada kulit.Biasanya reaksi setelah bersentuhan dengan lateks ini adalah lesi kulit yang terbakar dan bersisik.Untuk mengobati reaksi alergi ini, dokter akan memberi antihistamin, adrenalin, dan steroid.Cara paling efektif untuk mengobati alergi jenis ini adalah dengan menghindari produk yang mengandung lateks.

Baca Juga: Pantas King Nassar Getol PDKT, Terkuak Deretan Pabrik Uang Desy Ratnasari yang Buat Dirinya Jadi Janda Tajir Melintir

GridPop.ID (*)