Find Us On Social Media :

Niat Hati Lamar jadi Pengajar di Pesantren, Pria Ini Malah Lecehkan 2 Bocah Perempuan di Warung, Modusnya Bikin Emosi!

By Andriana Oky, Sabtu, 25 Juni 2022 | 18:22 WIB

Pria di Gresik melecehkan dua orang bocah perempuan

GridPop.ID - Kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur kembali terjadi.

Kali ini kasus pelecehan seksual terjadi di Gresik, Jawa Timur di sebuah warung kelontong berlokasi di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu.

Seorang pria terekam CCTV melecehkan dua orang bocah perempuan.

Melansir Kompas.com, diungkapkan pria yang baru diketahui bernama Buchori itu melancarkan aksi bejatnya dengan modus membeli bensin.

"Jadi modus operandinya itu, dia (pelaku) membeli bensin di situ (toko) dan kemudian ada korban. Birahinya meningkat dan kemudian dilakukan pelecehan tersebut," ucap Nur Azis.

Tak hanya sekali, pria 39 tahun melakukan aksi bejatnya sebanyak dua kali, di dalam dan luar toko.

Buchori mencium dua anak berinisial R (6) da I (12). Ia juga sempat memegang bagian vital korban I.

Menurut Kapolres, Buchori kemungkinan mencabuli anak di bawah umur tersebut karena parasnya.

"Dia sendiri adalah seorang duda sejak 2018. Mungkin ada wanita dan dirasa itu cantik atau apa, sehingga melakukan pencabulan itu," kata dia.

Baca Juga: 'Kita semua Butuh Orang seperti Cinta' Spontan Lakukan Hal Ini Saat Widy Vierra Nangis, Aksi Cinta Laura Jadi Sorotan

Saat ini Buchori telah diamankan di Kapolsek Sidayu..

Dari hasil penyelidikan terungkap jika pria asal Surabaya itu berniat melamar menjadi guru di salah satu pondok pesantren di Desa Asempapak, yang lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian.

Kapolsek Sidayu Iptu Khairul Alam yang menyatakan tidak menemukan unsur pelecehan seksual dalam kejadian itu.

"Sepintas saya lihat tidak ada unsur pelecehan seksual yang terjadi, masak seperti itu pelecehan. Anaknya juga tidak sampai menangis, juga tidak ada laporan yang kami terima," kata Iptu Khairul, saat dikonfirmasi, Kamis (23/6/2022).

Namun, menurutnya, tak ada unsur pelecehan seksual seperti narasi dalam unggahan video di Facebook. Bahkan orang tua maupun pihak kelurga tak ada niatan melaporkan kejadian ini.

"Tidak ada laporan yang kami terima terkait kejadian itu. Bahkan saat ditemui petugas tadi, orangtuanya juga tidak mempunyai niatan untuk melaporkan," ucap Khairul.

Terkait penyataan tersebut, Kapolres Nur Azis menyatakan, telah memproses pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku dan sudah menetapkan sebagai tersangka.

Kasus pelecehan pun pernah terjadi di pondok pesantren (ponpes) di Dusun Curah Lengkong, Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang.

Diberitakan GridPop.ID sebelumnya yang mengutip laman Surya.co.d diungkapkan pengasuh di pondok penatren tersebut melecehkan 3 orang santriwati dengan modus ingin memijat.

Baca Juga: Buka Luka Lama, Widi Vierra Cerita Pernah Alami Pelecehan Seksual, Cinta Laura Beri Penguatan untuk sang Sahabat

Pelaku FN encabuli para korbannya bermula dari modus meminta pijat dengan iming-iming mendapat berkah.

Hal ini tentu saja membuat orang tua korban meradang.

Wali murid itu memutuskan melaporkan pelecehan seksual yang dialami anaknya ke Kepala Desa Curah Petung.

Berita ini langsung menyebar kepada para warga dan langsung menggeruduk ponpes.

Banyaknya jumlah massa yang datang membuat seluruh penghuni ponpes ketakutan.

Tapi juga gara-gara ini, dua orang santriwati lain berani ikut buka suara. Mereka mengaku juga pernah menjadi korban.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Modus Bisa Buka Aura, Seorang Pria Lakukan Pelecehan Seksual di KRL, Korban Sampai Teriak Gegara Hal Ini