GridPop.ID - Kasus pembunuhan seorang pelajar SMP di Kecamatan Grabag, Kabupaten Megelang, Jawa Tengah akhirnya menemukan titik terang.
Mulanya kasus pembunuhan pelajar SMP berinisial WS (13) sempat menjadi misteri sejak Kamis (4/8/2022).
Terungkap pelaku adalah teman sekolah korban, IA (15) yang juga merupakan warga setempat.
Diberitakan Kompas.com, Kapolres AKPB Mochmad Sajarod Zakun mengatakan tersangka akan dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati dan tau seumur hidup, atau maksimal 20 tahun penjara.
Saat ini polisi telah menahan tersangka.
Pihaknya juga telah memeriksa setidaknya 4 saksi pada kasus ini, antara lain kedua orangtua korban, bibi korban yang dipamiti tersangka ketika menjemput korban di rumahnya, dan saksi lain yang melihat langsung tersangka mencuci tangan dan melihat bercak darah di baju tersangka.
"Bude (bibi) korban yang sempat dipamiti oleh tersangka, ketika menjemput korban, saat itu pamit hendak fotokopi tugas-tugas sekolah bersama korban," ungkap Sajarod.
Sajarod melanjutkan, adapun motif tersangka menganiaya korban hingga tewas karena sakit hati tersangka ketahuan mencuri ponsel korban di kelas, pada awal Agustus 2022 lalu.
"Motifnya sakit hati dikarenakan tersangka kepergok mencuri barang milik korban yakni sebuah handphone di kelas, karena yang bersangkutan atau pelaku ini ketahuan, sakit hati, sehingga punya inisiatif merencanakan untuk menghabisi korban," ungkap Sajarod.
Melansir TribunJateng.com diungkapkan jasad korban mulanya ditemukan di daerah perkebunan yang berada di Dusun Kupen,Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kamis (04/08/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepala Dusun Sudimoro, Sih Agung mengungkapkan sebelum korban dinyatakan hilang, ia sempat dijemput oleh temannya di rumah menggunakan motor.
"Yang jemput cuma satu anak pakai sepeda motor. Kami cek sepeda motornya yang dipakai, ternyata benar itu,"ucapnya saat ditemui di rumahnya pada Jumat (05/08/2022).
Ia menuturkan banyak orang yang menyaksikan jika pelaku menjemput korban di rumah, apalagi di depan rumahkorban ada tempat pembelajaran Al-Quran (TPA).
Dari semua keterangan tersebut ternyata semua mengarah kepada terduga pelaku.
"Terus dikorek-korek (diselidiki), akhirnya dia (terduga pelaku) ngaku kalau yang jemput korban, itu dia. Terus pukul 02.30 WIB, tepatnya Kamis (04/08) dinihari, (terduga pelaku) dibawa ke Polsek,"ucapnya.
Ia menambahkan, saat dilakukan interogasi oleh Polsek Grabag terduga pelaku mengakui atas perbuatannya.
Namun, memerlukan waktu yang lama sampai penyataan terduga pelaku tidak berubah.
"Pernyataannya ganti-ganti. Bilang sudah saya kembalikan. Terus (keterangan) ganti lagi bahwa sudah dibawa ke sini. Terus dikorek akhirnya dia ngaku, itu kira-kira pukul 13.00 WIB, Kamis (04/08), lama itu.
Di situ, terduga pelaku juga memberitahu lokasi jenazah korban. Sekitar pukul 14.00 WIB jenazah korban ditemukan,"tuturnya Sih Agung.
GridPop.ID (*)