Diketahui, Putri Candrawathi mengikuti rapat kecil yang diadakan sebelum eksekusi terhadap Brigadir J.
Bharada E melalui kuasa hukumnya, Ronny tapaessy, mengungkapkan situasi saat itu yang tegang.
Di mana Putri terlihat menangis, sedangkan Sambo marah.
"Jadi memang, ada proses waktu di lantai tiga, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," kata Ronny Tapaessy.
Lebih lanjut, kata Agus Andrianto, Putri diduga menjadi salah satu orang yang menggiring Brigadir J ke rumah dinas Ferdy Sambo.
Tidak hanya itu, tiga tersangka lain juga ikut digiring saat itu.
Seperti diketahui, peristiwa pembunuhan terjadi sesaat setelah Putri, Brigadir J serta rombongan tiba dari Magelang.
Saat dilakukan eksekusi terhadap Brigadir J, Putri ada di lantai 3 rumah dinas suaminya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).
"(Putri) Ada di lantai 3 saat Riki dan Ricard ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Josua," kata Agus.