"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak?" kata Uu.
"Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," lanjutnya.
Diakui Uu, poligami memang kerap menuai pro kontra.
Tapi menurutnya poligami merupakan hal manusiawi dan fitrah.
Di lain sisi, Uu juga memberikan saran kepada keluarga untuk mendukung anak-anaknya yang ingin menikah.
Tujuannya yaitu untuk mencegah hubungan seksual di luar nikah.
"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet, kawin saja, orangtua memberikan dukungan, jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," kata Uu.
Menikah, kata Uu belum tentu menghancurkan masa depan anak muda di Jabar.
Pun pernikahan juga dapat dilakukan oleh anak muda yang masih kuliah atau sedang mencari kerja.
"Nikah muda juga belum tentu sengsara, berantakan, apalagi kalau nikahnya niatnya ibadah," ungkap Uu.
"Sekalipun sedang kuliah, atau belum dapat kerja atau lainnya kalau sudah kebelet ya bagaimana," sambungnya.