GridPop.ID - Rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang telah digelar selama 7,5 jam, pada Selasa (30/8/2022).
Tim kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan sempat mendatangi lokasi rekonstruksi di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Namun sayangnya, mereka tidak diberikan akses untuk menyaksikan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan menilai kurangnya transparansi dalam rekonstruksi pembunuhan kliennya.
Dilansir dari Tribun Medan, menurut Kamaruddin Simanjuntak, pihaknya diusir oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri saat memasuki ruang rekonstruksi di kediaman Ferdy Sambo.
Alasannya pun tak dibeberkan secara gamblang.
"Akan tetapi tadi jam 06.00 pagi dari rumah sudah berangkat, tiba di sini jam 08.00, belum ada kegiatan."
"Saya mampir sebentar ke Hotel Kaisar sarapan pagi, kemudian balik ke sini jam 09.30. Setelah kita tiba di salah satu ruangan tadi yang kemudian diadakan rekonstruksi tiba-tiba kami diusir, diusir oleh Dirtipidum Bareskrim Polri," beber Kamruddin.
"'Pokoknya, pokoknya', itu saja disebutkan Dirtipidum," sambungnya.
Namun, Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan memilih untuk pulang dibandingkan hanya diam tak berkutik dengan dijaga dan ditutupi saat di lokasi, Selasa (30/8/2022).
Di sisi lain, saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J disiarkan secara langsung oleh stasiun-stasiun televisi dan disaksikan oleh jutaan pemirsa.
Namun, keluarga Brigadir Yosua Hutabarat di Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Jambi, tak dapat menyaksikan siaran langsung tersebut.
Musababnya, aliran listrik PLN padam mulai pagi hingga malam sehingga mereka tidak bisa menyalakan televisi.
Aliran listrik PLN padam di wilayah tersebut terjadi sejak Selasa pagi sebelum jam 10 pagi. Tidak ada penjelasan mengapa aliran listrik PLN padam.
Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua hanya bisa menunggu kabar dan sesekali menyaksikan tayangan melalui kanal Youtube.
Secara keseluruhan ia hanya menunggu kabar dan informasi terbaru. Ia berharap agar rekonstruksi ulang ini dapat berjalan dengan baik.
"Harapannya agar rekonstruksi ini bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan BAP atau pernyataan para tersangka kepada kepolisian," ucap Samuel dikutip dari TribunJambi.com.
Sementara itu Ibu Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak berada di dalam rumah untuk menenangkan diri. Samuel melarang Rosti menyaksikan rekonstruksi.
Sebagai informasi dilansir dari Tribunnews.com, 10 Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadiri kegiatan proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan seluruh jaksa tersebut akan memantau satu per satu adegan rekonstruksi.
"Jadi nanti yang hadiri dalam kegiatan rekonstruksi ini selain lima tersangka didampingi pengacaranya dan juga 10 dari JPU yang akan melihat bagaimana adegan per adegan," ujarnya di rumah Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa.
Dedi berujar, kegiatan rekonstruksi ini juga dihadiri oleh pengawas eksternal, seperti Komnas HAM hingga Kompolnas.
"Selain itu dari pengawas eksternal hadir dari Komnas HAM melihat adegan per adegan dan juga dari Kompolnas," jelasnya.
Sebelumnya, Dedi juga mengatakan, ada 78 adegan yang akan diperagakan meliputi peristiwa di Magelang, Jawa Tengah, hingga di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Rekonstruksi pada hari ini akan meliputi 78 adegan," kata Dedi.
"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan yang meliputi peristiwa tanggal 4, tanggal 7, dan tanggal 8 Juli."
"Di rumah Saguling sebanyak 35 adegan, meliputi peristiwa tanggal 8 dan pascapembunuhan Brigadir J."
"Kemudian, di rumah Kompleks Duren Tiga, sebanyak 27 adegan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J," terangnya.
GridPop.ID (*)