Kenapa Harga Telur Naik?
Dilansir dari laman kompas.com, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra, mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan harga telur ayam naik.
Pertama, karena jumlah peternak ayam petelur turun sekitar 30 persen.
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat, permintaan akan telur ayam menurun drastis, sementara produksi tak berkurang.
Ketidakseimbangan itu, kata Syailendra, membuat harga telur ayam anjlok hingga Rp14.000 per kilogram, sementara biaya produksi lebih mahal.
"Bayangkan, berapa bulan konsumen membeli dengan harga murah, itu peternak menjerit. Akhirnya banyak yang gulung tikar bahkan ada yang mengurangi populasi ayam petelurnya. Otomatis produksi turun," ujar Syailendra.
Kedua, harga pakan yang naik baik yang bersumber dari dalam negeri maupun impor. Catatan Kemendag, harga pakan sekarang Rp 6.800 hingga Rp 7.200 per kilogram.
Ketiga, adanya program bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial berupa bagi-bagi kebutuhan bahan pokok termasuk telur ayam.
"Bansos dari Kemensos diberikan berupa uang ke daerah, oleh daerah membelikan sembako, salah satu telur ayam. Jadi permintaan telur langsung naik tajam sehingga suplai ke pasar berkurang. Itu (bansos) ikut mendorong (kenaikan harga), tapi bukan pemicu utama," ujar dia.
Pantauan di lapangan, permintaan akan telur ayam melonjak hingga 60 persen.
Kemendag berjanji untuk menstabilkan harga dalam beberapa pekan ke depan. Pasalnya para peternak sudah menambah populasi ayam petelur.
Dalam jangka panjang, Kemendag bakal membuat kalkulasi antara kebutuhan nasional dengan konsumsi sehingga bisa mewan-wanti kekurangan produksi seperti yang terjadi sekarang.
Dari pantauan Kompas.com di lapangan, salah satunya di Pasar Cicaheum, Bandung, harga telur telah mencapai Rp 36.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 26.000 per kilogram.
Presiden Jokowi memprediksi harga telur akan kembali turun dalam waktu dua minggu ke depan.
"Nanti dua minggu akan turun Insya Allah," kata Jokowi, Senin (29/8/2022).
GridPop.ID (*)