Sementara Putri mengaku lebih banyak berada di kamar lantaran kondisi tubuhnya yang kurang sehat.
“Nah kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” imbuh Siti.
Usai kejadian itu, Putri ditemukan di depan pintu kamar mandi oleh Susi yang merupakan asisten rumah tangganya.
Lalu Kuat Ma'ruf ikut membantu Putri kembali ke kamar.
“Di dalam rumah memang tidak ada yang lain selain almarhum J, Kuat, S dan Ibu P,” ucap dia.
Selain itu, Komnas Perempuan turut mengungkap soal ancaman Brigadir J yang akan menyakiti anak-anak Sambo apabila Putri menceritakan insiden pemerkosaan yang telah terjadi.
Putri juga menghubungi Bharada E dan Bripka RR untuk segera pulang.
“Setelah itu barulah di malam hari setelah ada 2 ajudannya yang lain, ia menyampaikan informasi ini ke Sambo.
Tapi tidak detil, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari J tapi detilnya nanti diceritakan di Jakarta,” tutur Siti.
Padahal sebelumnya kasus dugaan kekerasan seksual ini telah dihentikan proses penyelidikannya higga penyidikannya oleh timsus.
Melansir Tribunnews.com, akan tetapi secara tiba-tiba dugaan kekerasan seksual ini kembali mencuat.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara saat konferensi pers, Kamis (1/9/2022).
"Berdasarkan temuan faktual disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing, yang memiliki latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual (di Magelang)," katanya dikutip dari Breaking News Kompas TV.
GridPop.ID (*)