GridPop.ID - Apoteker dibuat syok setelah pembelinya yang masih berusia 8 tahun membeli obat vitalitas pria.
Bahkan, gadis 8 tahun ini terang-terangan membelinya di apotek.
Setelah mengetahui kebenarannya, apoteker pun langsung sedih.
Kebenaran di balik gadis 8 tahun yang membeli obat vitalitas pria ini menyayat hati.
Kita semua tahu bahwa Viagra adalah obat kuat untuk dikonsumsi pria yang bisa membuatnya tahan lama di ranjang.
Namun, bagaimana jadinya jika obat tersebut dibeli oleh seorang gadis kecil, tentu akan sangat aneh dan terdengar tak masuk akal, seperti kisah yang terjadi tahun 2019 ini.
Dilansir oleh intisari online dari laman Eva.vn seorang gadis 8 tahun bernama Xiaoya dari Xuchang, Henan, China pergi ke apotek untuk membeli Viagra, obat kuat untuk berhubungan badan.
Mengengar permintaan itu, apoteker tersebut tercengang, dan bertanya-tanya untuk apa obat tersebut.
Alhasil, setelah sejenak berpikir, apoteker itu bertanya pada gadis tersebut dengan mengatakan.
"Obat ini untuk siapa, dan mengapa kamu membelinya?" tanya apoteker tersebut.
Anak itu menjawab, dia membelinya untuk dirinya sendiri, sontak jawaban itu membuat si apoteker semakin penasaran.
Untuk apa seorang gadis 8 tahun membeli obat kuat, bahkan untuk berhubungan intim saja mungkin belum cukup umur.
Kemudian, gadis 8 tahun itu menyebutkan bahwa dia sangat membutuhkan obat tersebut untuk menyembuhkan penyakitnya.
Ternyata sebelumnya, anak itu sedang belanja bersama ibunya, tetapi ibunya sudah memberikan resep obat kepada Xiaoya.
Lantas karena sang ibu sedang sibuk berbelanja, gadis itu pergi ke apotek seorang diri untuk membeli obat tersebut.
Setelah sadar anaknya ke apotek sang ibu menyusulnya dan tau apoteker tersebut kebingungan, sang ibu menjelaskan bahwa memang benar anaknya membeli Viagra untuk dikonsumsinya.
Ibu Xiaoya menjelaskan bahwa putrinya sudah mengonsumsi Viagra selama 5 tahun karena memiliki tekanan darah sistolik yang sangat tinggi di arteri paru kecil.
Dengan kata lain, anak itu menderita penyakit hipertensi paru.
Dokter awalnya memberinya resep obat Bosnia, tetapi karena harganya mahal dan orang tuanya tidak mampu membelinya dia beralih ke Viagra.
Ibu Xiaoya mengatakan seiring bertambahnya usia putrinya, berat badannya juga bertambah, sementara dosisnya juga terus bertambah.
Padahal dia harus minum obat tersebut setiap hari, jika tidak dia akan lemas, dan setidaknya harus makan 1.095 pil Viagra dalam satu tahun.
Namun dokter mengatakan, bahwa dia harus menggunakan obat lain.
Baca Juga: Harga Sembako Cabai Merah Naik Bukan karena Harga BBM? Kini Jadi Rp 65 Ribu per Kilo
Tetapi ekonomi keluarga memaksanya untuk membeli Viagra, sang ibu khawatir suatu saat dia tidak mampu membelikan obat untuk putrinya.
Di China, pil Viagra digunakan untuk mengobati hipertensi paru-paru, selama bertahun-tahun menurut survei Ai Sike.
Pasien yang diobati dengan Viagra berjumlah sekitar 50,8% dari total penderita hipertensi paru.
Hipertensi paru dikenal dengan kondisi di mana tekanan dalam pembuluh darah dari jantung ke paru-paru terlalu tinggi.
Jantung akan memompa darah, dari ventrikel kanan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen.
Karena darah tidak perlu melakukan perjalanan jauh, tekanan di arteri yang membawa darah dari ventrikel kanan ke paru-paru.
Biasanya hal itu jauh lebih rendah daripada tekanan darah sistolik atau diastolik.
Ketika tekanannya terlalu tinggi, arteri di paru-paru dapat kembali, menyebabkan aliran darah turun, sehingga oksigen kurang diterima.
Sebagai tambahan, viagra memang selama ini dikenal sebagai obat vitalitas pria.
Namun, ternyata viagra juga memiliki manfaat lain.
Dilansir dari laman kompas.com, berdasarkan penelitian di Swedia baru-baru ini, disebutkan, sildenafil citrate selain membantu pria yang mengalami impotensi, itu juga dapat menurunkan risiko kematian atau mengalami serangan jantung.
"Masalah potensi umum terjadi pada pria yang lebih tua, dan riset kami menunjukkan bahwa penghambat PDE5 dapat melindungi dari serangan jantung dan memperpanjang umur."
Demikian dikatakan pemimpin penulis dalam penelitian itu, Martin Holzmann. Dia adalah asisten profesor kedokteran di Institut Karolinska di Stockholm, Swedia.
PDE5 adalah enzim di dinding pembuluh darah, yang memengaruhi aliran darah dan bagaimana sel memberi sinyal pada tubuh.
Berdasarkan penelitian ini juga diungkap impotensi yang juga dikenal sebagai disfungsi ereksi dapat dikaitkan dengan gangguan aliran darah.
Akibatnya, gejala tersebut dapat menjadi tanda peringatan dini penyakit jantung pada pria sehat.
Ini dapat diobati baik secara lokal dengan obat suntik alprostadil yang dapat melebarkan pembuluh darah, atau dengan obat yang banyak digunakan sebagai penghambat PDE5, misalnya pil seperti Viagra dan Cialis.
GridPop.ID (*)