Singgih melihat hukum pasar masih menjadi penentu utama harga ayam sehingga perlu ada intervensi dari pemerintah agar harga yang diterima peternak lebih masuk akal. Setidaknya bisa di atas HPP.
Untuk diketahui, harga ayam broiler sempat menyentuh angka Rp 15.000 per kilogram di tingkat peternak daerah Jawa.
Harga segitu jauh di bawah ongkos produksi sebesar Rp 21.000 per kilogram.
Ia kembali berharap agar pemerintah tidak membiarkan kondisi yang merugikan peternak ini terus berlarut. Perlu langkah strategis dan cepat.
"Salah satunya dengan menyeimbangkan supply dan demand doc (ayam berusia muda/day old chicken)," usulnya.
Sebelumnya, sejumlah peternak menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (7/9/2022), sebagai bentuk protes terhadap buruknya harga jual harga ayam hidup pada akhir-akhir ini yang jatuh jauh di bawah HPP.
Padahal, pemerintah sudah membuat kebijakan yang pro peternak sepanjang tahun 2021 hingga Maret tahun ini.
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) sempat menyeimbangkan pasokan ayam dengan harapan agar harga ayam membaik dan stabil.
Hasilnya, pengurangan pasokan yang signifikan di hulu melalui Cutting Hatching Egg (HE) dan afkir dini Parent Stock (PS), jumlah final stok ayam dapat berkurang drastis dan berhasil menstabilkan harga ayam di tingkat peternak dengan baik.