Find Us On Social Media :

Update Harga Sembako: Harga Ayam Hidup Semakin Anjlok, Ini Usul Peternak ke Pemerintah

By Luvy Octaviani, Minggu, 11 September 2022 | 13:31 WIB

Ilustrasi ayam boiler

GridPop.ID - Update harga sembako pasti dinantikan oleh banyak orang.

Pasalnya beberapa mengalami harga naik dan turun sehingga banyak orang menunggu update harga sembako.

Berikut ini update harga sembako yang harus diketahui.

Daging ayam sendiri menjadi salah satu sembako yang harganya kerap dalam pantauan.

Diketahui, harga ayam hidup belakangan anjlok.

Dilansir dari laman kompas.com, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Singgih Januratmoko berharap, pemerintah segera turun tangan mengatasi harga ayam hidup yang terus anjlok sejak Agustus 2022.

Sebab, di beberapa tempat, harga ayam sudah merosot di bawah harga pokok produksi (HPP) selama 2 bulan terakhir.

"Kita sebagai organisasi ikut merasakan apa yang dialami peternak," kata dia melalui pernyataan tertulis, Jumat (9/9/2022).

Lalu apa solusi yang ditawarkan oleh Pinsar Indonesia?

Baca Juga: Ngakunya Bukan Uang Tutup Mulut, Ini Alasan Ferdy Sambo Janji Beri Brigadir RR Rp 500 Juta, Pengacara Keceplosan Ungkap Peran Sebenarnya sang Klien!

Singgih melihat hukum pasar masih menjadi penentu utama harga ayam sehingga perlu ada intervensi dari pemerintah agar harga yang diterima peternak lebih masuk akal. Setidaknya bisa di atas HPP.

Untuk diketahui, harga ayam broiler sempat menyentuh angka Rp 15.000 per kilogram di tingkat peternak daerah Jawa.

Harga segitu jauh di bawah ongkos produksi sebesar Rp 21.000 per kilogram.

Ia kembali berharap agar pemerintah tidak membiarkan kondisi yang merugikan peternak ini terus berlarut. Perlu langkah strategis dan cepat.

"Salah satunya dengan menyeimbangkan supply dan demand doc (ayam berusia muda/day old chicken)," usulnya.

Sebelumnya, sejumlah peternak menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (7/9/2022), sebagai bentuk protes terhadap buruknya harga jual harga ayam hidup pada akhir-akhir ini yang jatuh jauh di bawah HPP.

Padahal, pemerintah sudah membuat kebijakan yang pro peternak sepanjang tahun 2021 hingga Maret tahun ini.

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) sempat menyeimbangkan pasokan ayam dengan harapan agar harga ayam membaik dan stabil.

Hasilnya, pengurangan pasokan yang signifikan di hulu melalui Cutting Hatching Egg (HE) dan afkir dini Parent Stock (PS), jumlah final stok ayam dapat berkurang drastis dan berhasil menstabilkan harga ayam di tingkat peternak dengan baik.

Baca Juga: Anaknya Jadi Penguat Sepeninggal Istri, Indro Warkop Curhat Pilu Mulai Rasakan Kesepian dan Butuh Teman Ngobrol, Sang Komedian Peringatkan Ini untuk Para Lelaki

Sejauh ini, cutting HE dinilai sebagai instrumen yang paling efektif dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan serta dapat memperbaiki harga ayam hidup.

Sementara, ongkos produksi kian sulit ditekan.

Ditambah lagi, saat ini harga BBM naik yang tentunya semakin membebani ongkos produksi dan biaya logistik.

Tekanan lainnya adalah harga bahan baku pakan masih cukup mahal.

Karena lebih dari 70 persen nilai komponen pakan masih impor.

Sebagai tambahan, meski harga ayam hidup mengalami penurunan, harga telur ayam terpantau relatif stabil pada Jumat (9/9/22) lalu.

Dilansir dari laman tribunnews.com, Harga telur ayam di Indonesia pada hari ini rata-rata berkisar Rp 31.200 per kilogramnya.

Jika dilihat dari dua hari ini, harga telur ayam cenderung stabil di angka tersebut.

Dari patokan update harga cabai nasional, Provinsi Kalimantan Utara memiliki harga jual telur termahal yaitu Rp 41.250.

Baca Juga: 'Nggak Ada yang Kayak Glenn Lagi', Pantas 2 Tahun Masih Betah Menjanda, Ternyata Mutia Ayu Masih Sering Ditemui Mendiang Suami dalam Mimpi

Sementara Provinsi Sumatera Selatan menjual harga paling rendah dari patokan harga nasional yaitu Rp 27.000.

GridPop.ID (*)