Di mata orang-orang sekelilingnya, Qian merupakan wanita yang baik, pandai mengurus keluarganya.
Oleh karena itu begitu sang suami memergokinya selingkuh, ia memohon agar foto dan video bukti hubungan fisiknya dengan selingkuhan tidak disebar ke media sosial.
Qian bahkan berlutut minta maaf kepada suaminya, bukan karena menyesali perbuatan tapi karena memikirkan dirinya sendiri.
Pada akhirnya Chen memutuskan untuk tetap memposting bukti perselingkuhan Qian ke media sosial.
Chen juga memilih menceraikan Qian dan menggunakan tindakan hukum untuk merebut kembali haknya.
Kaum pria sering dicap sebagai pihak yang sulit untuk menjaga komitmen dalam pernikahan.
Nyatanya, dalam suatu hubungan, baik pria maupun wanita sama-sama memiliki peluang untuk selingkuh.
"Dahulu, pria lebih cenderung berselingkuh daripada wanita. Tapi di generasi sekarang, peluang pria dan wanita selingkuh ada di tingkat yang sama," kata profesor seksualitas manusia dari New York University Zhana Vrangalova, Ph.D.
Vrangalova menjelaskan, ada perbedaan yang mendasari pria dan wanita berselingkuh.
Melansir Kompas.com, suatu studi baru-baru ini menemukan, pria berselingkuh karena berkaitan dengan hasrat untuk mendapatkan variasi seksual, serta faktor situasional seperti mabuk.
"Sementara itu, ada tiga alasan teratas wanita selingkuh yakni kurangnya cinta untuk pasangan, keinginan untuk variasi seksual, dan faktor situasional," ujar Vrangalova.
Hal senada diungkap oleh asisten profesor sosiologi di Missouri State University, Alicia Walker, Ph.D.
Menurut Walker, berdasarkan hasil wawancara kepada istri yang 'bermain' di belakang suami, ternyata wanita berselingkuh karena ingin meraih kesenangan seksual.
GridPop.ID (*)