GridPop.ID - Sosok Abah Lala pasti sudah familiar di telinga penikmat musik Tanah Air.
Ya, dia dikenal luas melalui jargon "cendol dawet" yang kerap dinyanyikan di berbagai lagu dangdut kekinian.
Berikut biodata artis Abah Lala yang telah dirangkum GridPop.ID dari Tribunnewswiki.com
Abah Lala memulai kariernya sejak tahun 2009 hingga sekarang.
Nama panggung Abah Lala ternyata tidak sengaja didapatkannya saat sedang berkomunikasi dengan seorang temannya menggunakan perangkat handy talky (HT).
Abah Lala asal menjawab dengan kata 'Lala' lantaran sedang menonton serial kanak-kanak Teletubbies.
Lala adalah salah satu tokoh dalam serial tersebut.
Sejak saat itu, ia mendapat panggilan Abah Lala dan digunakan hingga sekarang.
Abah Lala sudah aktif bermusik sejak tahun 2009 sebagai seniman gedruk, tarian tradisional yang berasal dari Boyolali.
Selain sebagai penari, dia juga menjadi penyanyi untuk grup musik bernama SALEHO.
Abah Lala sempat menjabat sebagai ketua grup SALEHO dan mengenalkan tarian tradisional Indonesia hingga ke luar negeri.
Abah Lala memiliki orkes Melayu (OM) bernama MG 86 yang beranggotakan mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan petani ladang.
Pada tahun 2018, nama Abah Lala menjadi terkenal setelah menciptakan jargon dangdut "cendol dawet".
Jargon tersebut digunakan dalam setiap lagu yang diciptakan oleh Abah Lala.
Selain sebagai seniman dan penyanyi, Abah Lala juga memiliki kanal YouTube resmi bernama Abah Lala Official yang telah memiliki 162 ribu pengikut.
Dia kerap mengunggah berbagai lagu ciptaannya di kanal YouTubenya.
Abah Lala juga aktif di media sosial Instagram pribadinya @abahlalareal dan TikTok @abahlalareal.
Pada tahun 2022, nama Abah Lala makin dikenal luas oleh publik setelah penyanyi cilik Farel Prayoga membawakan lagu "Ojo Dibandingke" pada upacara hari kemerdekaan Indonesia.
Lagu tersebut adalah lagu asli buatan Abah Lala.
Tapi, meski Abah Lala sudah menjadi seniman sukses, rumah masa kecilnya di desa, masih asli.
Di garasi rumahnya terdapat mobil Suzuki Carry milik ayah Abah Lala.
Bahkan ada juga motor Honda Supra lawas, milik paman Abah Lala.
“Sejak lahir (Abah Lala) ya disini. Di rumah ini,” kata Suyami, ibu Abah Lala.
Dia mengaku rumah ini sejak dulu memang sudah seperti ini.
"Tak banyak yang berubah dari rumah ini dari dulu," imbuh Suyami.
Sementara itu, Abah Lala memulai kariernya sebagai penari Gedruk yang bernama Saleho.
Ia lalu mendirikan Orkes Melayu MG 86 dan mengajak anak-anak muda Boyolali untuk berkarya lewat musik tradisional.
Orkes Melayu MG 86 ini terbilang unik, lantaran personelnya terdiri dari para petani ladang dan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
GridPop.ID (*)