Find Us On Social Media :

Enak-enak Bercinta, Pasangan Ini Syok Organ Intim Mereka Tak Bisa Lepas Saat Berhubungan Seks, Kondisi Saat Dievakuasi Bikin Merinding

By Luvy Octaviani, Senin, 19 September 2022 | 19:00 WIB

ilustrasi berhubungan intim

GridPop.ID - Pasangan ini terpaksa mengalami nasib mengerikan di tengah aktivitas seksualnya.

Enak-enak bercinta, pasangan ini justru syok organ intim mereka tak bisa lepas saat berhubungan seks.

Kondisi keduanya saat dievakuasi pun bikin merinding.

Dilansir dari laman GridPop.ID, video organ intim pasangan yang lengket ini menjadi perhatian di tahun 2019 silam.

Diketahui hal ini disebabkan karena organ vital sang pria tidak bisa dilepas dari vagina wanita.

Satu di antara pengunggah video viral pasangan gancet ini adalah akun facebook "Rama Azizi" dan kemudian banyak di-repost oleh akun lain.

Video ini diunggah pada 26 Maret 2019 pukul 12.41 WIB.

Hingga Jumat 29 Maret 2019 pukul 17.30 WIB, video ini sudah ditonton 4.176.349 kali.

Namun Tak jelas kapan video direkam dan di rumah sakit mana.

Saat dievakuasi pun pasangan ini terpaksa menahan malu karena kondisi mereka yang tak bisa lepas.

Baca Juga: Dijuluki Muka Dua Oleh Maia Estianty, Penyanyi Cantik Ini Ungkap Pembelaan Lagsung Dihadapan Istri Irwan Mussry: Bunda yang Mengajarkan Aku

Apa itu gancet?

Dilansir dari laman kompas.com, banyak orang kemudian mencari tahu arti gancet dan penyebabnya.

Selama ini, cerita mengenai gancet selalu disertai dengan "bumbu" mistis.

Padahal, gancet pun dikenal dalam dunia medis. Istilah medis untuk kondisi tersebut adalah penis captivus.

Meskipun jarang, penis captivus memang dapat terjadi.

Penis captivus atau gancet adalah kondisi ketika organ intim pria tersangkut di dalam vagina saat melakukan hubungan intim.

Dilansir dari Medical News Today melalui KOMPAS.com, aliran darah akan mengalir ke penis sehingga terjadi ereksi selama proses berhubungan intim.

Sementara itu, dinding vagina akan mengendur dan vulva pun terlumasi untuk persiapan penetrasi.

Dinding vagina terdiri dari jaringan otot yang akan mengembang dan berkontraksi pada waktu tertentu ketika berhubungan intim, termasuk saat orgasme.

Baca Juga: Biodata Artis Cindy Nirmala, Aktris Cantik yang Mengawali Karier dari Bintang Iklan, Ini Perjalanannya di Dunia Hiburan Tanah Air

Kontraksi itu bisa sangat kuat dan terkadang lebih kuat dari biasanya.

Dalam beberapa kasus penis captivus, vagina berkontraksi dengan cukup kuat sehingga pasangan sulit untuk mengeluarkan penisnya.

Dilansir dari BBC melalui KOMPAS.com, dokter seksual senior dari Inggris, Dr John Dean mengatakan, otot-otot dasar panggul perempuan berkontraksi secara berirama saat orgasme.

Saat kontraksi otot terjadi, penis yang teraliri darah pun semakin membesar sehingga potensi terjadinya penis captivus pun lebih tinggi.

Akan tetapi, ketika otot-otot vagina mengendur, darah kembali mengalir keluar dari penis sehingga kedua organ intim dapat dipisahkan.

Selain itu, gancet juga bisa disebabkan oleh kondisi vaginismus atau menutupnya vagina secara tidak sadar akibat kejang otot di dasar panggul.

Kondisi ini mungkin berlangsung sementara.

Saat otot-otot telah mengendur atau rileks, kemungkinan organ intim dapat kembali dipisahkan pun lebih tinggi.

Tak perlu khawatir, kondisi tersebut jarang terjadi, namun jika mengalaminya, pastikan untuk tetap tenang.

Stres dapat memicu ketegangan otot berlebih dan membuat kondisi gancet bertahan lebih lama.

Selain itu, saat mengalaminya, jangan paksa penis keluar dari vagina karena dapat menyakiti bahkan melukai salah satu atau kedua organ intim.

Baca Juga: 26 Tahun Mengais Rezeki di Depan Rumah Ahmad Dhani, Pedagang Kaki Lima Bongkar Beda Sikap Maia Estianty dan Mulan Jameela

Kondisi ini mungkin berlangsung sementara.

Saat otot-otot telah mengendur atau rileks, kemungkinan organ intim dapat kembali dipisahkan pun lebih tinggi.

Tak perlu khawatir, kondisi tersebut jarang terjadi, namun jika mengalaminya, pastikan untuk tetap tenang.

Stres dapat memicu ketegangan otot berlebih dan membuat kondisi gancet bertahan lebih lama.

Selain itu, saat mengalaminya, jangan paksa penis keluar dari vagina karena dapat menyakiti bahkan melukai salah satu atau kedua organ intim.

Ambil napas dalam hingga tenang lalu cobalah saling mengalihkan perhatian untuk mengurangi ketegangan.

Tenang dan membiarkan otot-otot rileks bisa membantu masalah segera teratasi dan menghindari komplikasi.

Selain fenomena ini jarang terjadi, penis captivus juga kemungkinan hanya berlangsung sesaat sebelum organ intim rileks.

GridPop.ID (*)