GridPop.ID - Istri memiliki kewajiban melayani suaminya setelah menikah.
Hal itu termasuk memuaskan kebutuhan seksual suami.
Tak hanya itu, berhubungan intim setelah menikah juga memiliki dampak yang baik untuk hubungan yang harmonis.
Melansir dari laman kompas.com, bahkan gairah seksual terbukti dapat menurunkan kadar hormon kortisol.
Hormon ini diketahui memungkinkan membuat mengapa seks bisa terasa begitu menenangkan.
"Kami tahu bahwa orang yang melakukan hubungan seks umumnya memiliki kecemasan dan stres yang lebih sedikit," kata pendiri MiddlesexMD, Barb Depree, MD.
Tak hanya itu saja, seks dapat mengurangi stres, kecemasan, serta meningkatkan suasana hati secara keseluruhan adalah karena seks melepaskan endorfin.
Diketahui bahwa endorfin adalah senyawa kimia yang memberikan perasaan senang, motivasi, dan energi.
Meski demikian diketahui selain seks, ada banyak aktivitas yang melepaskan endorfin antara lain olahraga, tertawa, dan makan sesuatu yang enak.
Namun di sisi lain diketahui bahwa berhubungan intim juga bisa meningkatkan keintiman pasangan.
Tetapi ternyata hal tersebut tak dialami oleh sosok pria asal Taiwan satu ini.
Berbeda dengan apa yang dialami oleh pasangan-pasangan suami istri yang lain, sosok pria ini harus telan pil pahit gegara permintaannya tak pernah diindahkan istrinya.
Bukan tanpa alasan, sosok pria tersebut mengaku tak pernah diberi kepuasan ranjang oleh pasangannya.
Sosok pria asal Taiwan akhirnya memutuskan untuk cerai dengan istrinya karena muak hanya berhubungan intim setahun sekali.
Ia khawatir kalau terus berlangsung maka mereka tidak akan dikaruniai keturunan.
Dilansir oleh sosok.id dari eva.vn (27/4/2022), gugatan cerai ini disampaikan oleh Zhang, seorang penduduk Kota Taipei, Taiwan.
Zhang memiliki seorang istri yang cantik, dengan karier yang cemerlang.
Akan tetapi, kesibukan istrinya membuat hubungan asmara Zhang mengalami berbagai rintangan.
Sejak menikah pada tahun 2014, mereka berdua belum dikaruniai anak.
Anehnya lagi, Istri Zhang senantiasa menolak untuk berhubungan intim dengan Zhang.
Frekuensi penolakan ini makin sering terjadi, sampai-sampai keduanya hanya bercinta setahun sekali.
Rumah tangga mereka juga dipenuhi dengan konflik dan pertengkaran hingga membuat Zhang kian frustasi.
Istri Zhang mengaku merasa stress karena terus-menerus didesak sang suami untuk memiliki anak.
Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka makin memburuk.
Terlebih lagi karena Istri Zhang menolak pergi ke dokter kandungan untuk periksa kesehatan.
Pria ini mungkin mengira bahwa sebab utama Ia tidak memiliki anak adalah karena sang istri.
Pasalnya, Zhang sendiri sudah melakukan pemeriksaan kesehatan serupa, dan dokter tidak menemukan kejanggalan apa-apa.
Memasuki tahun 2018, istri Zhang makin sering bekerja di luar kota dan hanya pulang pada hari libur.
Ketika Zhang menyadari bahwa tidak mungkin baginya untuk memiliki anak bersama sang istri, Ia memutuskan untuk cerai.
Akan tetapi, Istri Zhang tidak menghendaki perceraian ini.
Wanita itu melakukan segala upaya untuk menyelamatkan rumah tangga yang Ia bangun/hancurkan selama 7 tahun terakhir.
Bahkan sang istri akhirnya sampai rela meninggalkan pekerjaannya yang di luar kota agar bisa bekerja di Taipei.
Tak hanya itu saja, keduanya juga berkali-kali ikut konsultasi pernikahan dengan harapan bisa menemukan titik temu.
Namun siapa sangka, semua upaya yang dilakukan itu sia-sia.
Entah kenapa komplain Zhang tentang frekuensi hubungan intim dan keinginan memiliki anak tetap tidak digubris oleh sang istri.
Zhang juga tidak mau berkompromi dengan istrinya tersebut.
Terakhir dikabarkan, setelah diputus oleh pengadilan tinggi New Taipei, hubungan suami-istri mereka berdua pun resmi berakhir.
GridPop.ID (*)