GridPop.ID - Guru di Ciamis membuat geger setelah mengirimkan video syurnya bersama selingkuhan di grup WA sekolah.
Tindakan guru di Ciamis ini sontak menjadi sorotan.
Dilansir dari laman tribunnewsmaker.com, seorang guru SD di Ciamis nekat menyebar video syur dirinya dengan selingkuhan di grup WA.
Diketahui selingkuhan sang guru berinisial KA (51) ini ternyata sama-sama seorang pendidik yang berinisial LI (42).
KA dan LI ini rupanya bekerja di sekolahan yang sama.
KA bertugas sebagai guru operator sekolah, sedangkan LI guru pelajaran.
Kasus bermula saat Ka dan LI menjalin hubungan terlarang pada tahun 2016.
Keduanya ketika itu sudah memiliki pasangan masing-masing.
Selama terlibat cinta terlarang, kedunya melakukan hubungan badan lebih dari satu kali.
Ka dan LI pernah bercinta di salah satu hotel di Ciamis.
Adengan dewasa itu sempat direkam menggunakan ponsel milik Ka.
Hubungan cinta terlarang Ka dan LI berakhir pada 2022.
Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo mengatakan, alasan Ka menyebar video karena sakit hati kepada LI.
Ia tidak terima diputuskan oleh korban setelah menjalin cinta selama kurang lebih 6 tahun.
"Pelaku dan korban ada jalinan asmara, lalu kemudian putus membuat (Ka) sakit hati dan menyebarkan video," kata Tony.
Tony melanjutkan ceritanya, Ka pertama kali menyebarkan video di group WhatsApp Pendidikan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan operator sekolah (SO) pada Selasa (12/7/2022) pukul 00.30 WIB.
Video tersebut kemudian membuat geger anggota group.
Korban yang mengetahui video syurnya disebar langsung melaporkan Ka ke polisi karena tidak terima.
Ka berhasil diamankan polisi setelah sempat kabur.
"(Pelaku) diamankan bersama sejumlah barang bukti seperti, flash disk berisi rekaman video, 2 handphone, dan 3 screenshot grop WA PGRI," urai Tony.
Kini Ka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Ia dijerat pasal Pasal 29 Undang-undang nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Baca Juga: Polri Tak Mau Berandai-andai Kapan Istri Ferdy Sambo Ditahan, Kesehatan Putri Candrawathi Dievaluasi
Ka diancam penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 12 tahun.
Tony menegaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.
Tidak menutup kemungkinan LI juga bisa terancam dipidana.
"Nanti akan evaluasi apakah, si korban pemeran wanita bisa pidana atau tidak. Karena bahan keterangan awal, tidak ada niat pihak korban menyebarkan video," terang Tony.
Dampak Buruk Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental
Dilansir dari laman kompas.com, berikut adalah dampak buruk perselingkuhan bagi kesehatan mental pelakunya:
1. Rasa bersalah
Seseorang mungkin bahagia saat bersama selingkuhannya namun juga memendam rasa bersalah terhadap istri atau suami yang dikhianati.
Rasa bersalah ini membuat diri kita secara emosional lebih lemah, menurunkan tingkat kepercayaan diri dan harga diri.
Perasaan ini juga menyebabkan lebih banyak stres dan pergolakan mental.
2. Takut ketahuan
Baca Juga: Biodata Artis Kriss Hatta, Duda yang Kini Jadi Sorotan Karena Pacari Gadis 14 Tahun
Perasaan ketakutan yang terus menerus tidak pernah baik untuk kesehatan mental kita.
Rasa takut ketahuan saat berselingkuh membuat kita paranoid dan mempertanyakan berbagai akibatnya.
Kita takut soal yang terjadi jika tertangkap basah berselingkuh, bagaimana keluarga akan terpengaruh dan reputasi sosial yang tercoreng.
Berbagai ketidakpastian ini memicu ketidakstabilan mental dan emosional yang membuat kita lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi.
3. Kelelahan mental
Perasaan bersalah yang terus-menerus dikombinasikan dengan rasa takut dapat membuat seseorang sangat kelelahan.
Apalagi, ekspektasi yang tidak semestinya dari selingkuhan kita bisa memperburuk keadaan.
Semua faktor ini digabungkan menciptakan stres dan tekanan mental, menambah perasaan kelelahan emosional.
Plus, menjalin hubungan romantis dengan dua orang pada saat yang sama sebenarnya bisa sangat menakutkan dan membebani.
4. Harga diri yang rusak
Terlalu banyak berpikir tentang dampak perselingkuhan bisa sangat merusak harga diri.
Perasaan bersalah dan proses berpikir yang kompleks bisa membuat seseorang penuh kekhawatiran dan kecemasan.
“Perselingkuhan di luar nikah sering menimbulkan perasaan bersalah, malu, dan ngeri. Memimpin kehidupan paralel melibatkan keputusan logistik yang luar biasa yang harus dibuat dan dapat menyebabkan kelelahan, kelelahan, dan kejenuhan," kata Dr Khemani.
Ia menegaskan, rasa takut mempertaruhkan pernikahan, yang menyebabkan luka emosional bagi pasangan dan anak-anak dapat menyebabkan penderitaan yang luar biasa.
Maka dari itu, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan tidak berselingkuh dan tetap setia kepada pasangan.
GridPop.ID (*)