Find Us On Social Media :

HINDARI Ucapkan Kalimat Ini Pada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Begini Penjelasan Psikiater

By Ekawati Tyas, Rabu, 5 Oktober 2022 | 06:02 WIB

Pada Senin (3/10/2022), pemain dan official Arema FC berdoa dan tabur bunga untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema vs Persebaya Surabaya.

GridPop.ID - Kata-kata yang sebaiknya tak diucapkan untuk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

Diketahui bahwa per Minggu (2/1/2022), jumlah korban jiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terhitung mencapai 125 orang.

Melansir Tribunnews.com, jumlah ini berbeda dari laporan awal yang menyebut korban jiwa mencapai 129.

"Terkonfirmasi sampai saat ini, yang meninggal dari awal diinformasikan 129 orang, saat ini data terakhir dari hasil pengecekan tim DVI dan Dinkes jumlahnya 125 orang."

"Karena ada yang tercatat ganda," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan pers di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) malam.

Tentunya tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Tak sedikit yang berusaha menyampaikan empati baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Tapi, perlu diingat bahwa perhatikan kalimat yang tepat agar tak menyakiti perasaan keluarga korban.

Melansir Kompas.com, Psikiater dr. Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ melalui laman Instagram @santi_psychiatrist membagikan tipsnya agar kita bisa lebih bijak dalam menyampaikan belasungkawa.

Baca Juga: Banyak Orang Hilang Nyawa, Pelatih Arema FC Ceritakan Pengalaman Pilu di Ruang Ganti Selama Kerusuhan di Kanjuruhan

Hindari kata-kata berikut ini:

1. "Jangan sedih, jangan ditangisi"

Kesedihan tentu dirasakan akibat kehilangan anggota keluarga yang meninggal dalam insiden kerusuhan usai laga Arema vs Persebaya.

Siapa yang tak sedih saat anggota keluarga pamit menyaksikan pertandingan sepak bola harus pulang dalam keadaan tak bernyawa.

Tentu saja kalimat di atas mustahil dilakukan, sehingga tak usah disampaikan pada keluarga korban.

2. "Udah lupakan ya tragedi ini, kamu harus bangkit sekarang"

Banyak pihak yang terkejut dengan peristiwa mencekam ini, apalagi keluarga korban.

Saran melupakan tragedi ini bahkan belum mampu mereka pahami, dan tentu saja tak bermanfaat.

Tak usah diburu-buru, biarkan mereka memproses kesedihannya masing-masing.

Baca Juga: Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan, Unggahan Ini Bisa Jadi Bukti Dugaan Penyebab Brigadir Andik Meninggal Dunia!

3. "Kamu harus bisa melepaskan supaya korban tenang di sana"

Para korban Tragedi Kanjuruhan ini adalah orang yang sangat berarti bagi keluarganya masing-masing. "Coba kamu bayangkan, bagaimana caranya orang bisa melepaskan orang yang sangat berarti bagi dirinya?" ujar Dokter Santi.

3. Empati di Momen Berduka

Spesialis kedokteran jiwa di RSJ Magelang ini turut mengingatkan soal pentingnya melatih empati ketika menghadapi momen duka.

"Empati adalah kemampuan agar bisa mengerti ataupun memahami apa yang orang lain rasakan, empati ini akan membuat kamu dapat merasa berada di posisi orang lain," terangnya.

Itulah sebabnya, kita diminta agar lebih peka dengan tak memaksa keluarga korban untuk sabar dan kuat menghadapi insiden ini.

"Tanpa kamu mintapun, dia juga pasti berusaha," tambah Dokter Santi.

"Jangan buru-buru mereka yang sedang berduka. Jangan paksa mereka untuk segera melupakan. Ini tentang orang-orang yang mereka cinta," pesannya.

Baca Juga: Ayah dan Ibunya Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Bocah Ini Nangis, Padahal Akan Rayakan Ulang Tahun Bareng

Sebagai gantinya, beri dukungan dengan kalimat sederhana ini.

" Turut berduka cita" atau "Turut berbela sungkawa".

Selain itu, berikan doa terbaik atau sampaikan jika siap membantu sewaktu-waktu saat dibutuhkan.

GridPop.ID (*)