GridPop.ID - Sosok Emil Kusumo mungkin derdengar asing ditelinga masyarakat.
Siapa sangka Emil Kusumo justru telah melalang buana di industri hiburan tanah Air.
Baru-baru ini sosok Emil Kusumo lakoni adegan personal bareng Naysilla Mirdad di Film Inang.
Berikut biodata artis Emil Kusumo yang telah dirangkum GridPop.ID dari Tribunnewswiki.com.
Emil Kusumo adalah aktor, presenter, model, penyiar radio, dan filantropis berkebangsaan Indonesia.
Emil Kusumo lahir di Jakarta, pada 12 Februari 1979.
Ia menempuh pendidikan tingginya di Politeknik Pariwisata Bali.
Wajahnya kerap muncul lewat program Bingkai Kota di KTV yang dibawakan bersama Feli Sumayku.
Emil memulai kariernya di dunia hiburan sebagai penyiar radio Hard Rock FM.
Ia menjadi penyiar radio Hard Rock untuk provinsi Bali dari tahun 2000 sampai dengan 2004.
Setelah itu ia pindah ke kawasan DKI Jakarta pada tahun 2012 hingga 2014.
Selain itu, Emil juga pernah menjabat sebagai humas dalam organisasi nonprofit 1000 Guru.
Emil Kusumo mulai merambah ke dunia akting pada 2011.
Pada tahun itu ia bermain dalam film Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap dan berperan sebagai fotografer.
Sejak saat itu ia kerap dipercaya untuk membintangi berbagai judul film.
Film yang telah ia bintangi beberapa di antaranya adalah Sang Kiai, Preman, Zerre: Pendekar Ufuk Timur, dan 48 Jam untuk Indah.
Kemudian pada 2022 ia dipercaya untuk membintangi film Inang.
Dalam film Inang yang rilis pada 2022 tersebut, ia beradu akting dengan aktris Naysilla Mirdad.
Seabagaimana dilansir dari Tribun Seleb, film Inang disutradarai oleh Fajar Nugros.
Film horor ini mengisahkan teror dari keluarga penganut sekte misterius yang meminta tumbal.
Di film Inang, Naysilla Mirdad memerankan tokoh Wulan, wanita hamil yang menjadi inang dari tumbal keluarga tersebut.
Wulan adalah seorang karyawan supermarket yang memiliki seorang pacar.
Suatu hari, Wulan menyadari kehamilannya dan mengatakan hal itu pada pacarnya.
Namun, sang pacar malah kabur dan meninggalkan Wulan yang sedang hamil.
Di tengah rasa sakit hatinya, Wulan harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri dengan mencari solusi secara online.
Suatu hari, Wulan menemukan kelompok "Dukungan Kehamilan" di halaman media sosialnya.
Dari kelompok itu, Wulan akhirnya menemukan solusi oleh sebuah keluarga untuk mengadopsi bayinya.
Pasangan bernama Agus dan Eva dari keluarga kaya Santoso, bersedia membesarkan bayi Wulan dan memberikan upaya habis-habisan untuk menjaga anak yang belum lahir tetap aman.
Mereka menawarkan Wulan tempat tinggal di rumah besar mereka dan mengurus semua tagihan medis kehamilan.
Namun, keadaan menakutkan perlahan terungkap saat Wulan mulai menyaksikan perilaku aneh keluarga itu dan mulai dihantui bayi dalam mimpinya.
Rencana jahat keluarga mulai terungkap ketika putra tertua mereka, Bergas, tiba-tiba pulang.
Wulan berangsur-angsur menjadi dekat dengan Bergas.
Ia mengetahui bahwa keluarga itu adalah bagian dari kelompok okultisme yang mengorbankan bayi setiap sepuluh tahun untuk menyelamatkan putra terkutuk mereka sendiri.
Bergas adalah anak terkutuk yang lahir di hari Rabu suci Jawa bernama Rabu Wekasan.
Mitos mengatakan, setiap orang yang lahir pada hari itu harus menghadapi nasib sial yang tak ada habisnya sepanjang hidup mereka.
Wulan dan anaknya yang belum lahir adalah korban sempurna dari pengorbanan.
GridPop.ID (*)