Find Us On Social Media :

2 Bersaudara Bangun Usaha Salon Kecantikan, Nyatanya Hanya Alibi Demi Tutupi Aksi Kriminal Ini

By Ekawati Tyas, Rabu, 26 Oktober 2022 | 18:32 WIB

ilustrasi salon

Mereka merekrut pecandu narkoba dan orang-orang yang berutang uang kepada pengedar sebagai kurir.

Tugas para kurir yakni membawa narkoba melintasi Greater Manchester dan Yorkshire.

Sayangnya, kriminalitas mereka berantakan lantaran Wrafter dibekuk polisi.

Polisi turut menemukan pistol, peluru, uang tunai, dan obat-obatan di mobilnya pada Januari 2019.

Ketika rumah Wrafter digerebek polisi, ditemukan 26kg amfetamin, 1kg heroin, dan beberapa telepon pembakar terenkripsi.

Setelah penangkapannya, Shazia mengakui putranya Hassan, 21, sebagai gembong geng, sementara putri Wrafter Natalie, 31, mewarisi peran ayahnya.

“Natalie akan mencari obat-obatan golongan A dalam jumlah grosir untuk pasokan selanjutnya di Doncaster, kontak kemudian dibuat dengan Shazia dan North West, kemudian kurir akan disiapkan kadang-kadang dari Manchester dan kadang-kadang dari Doncaster,” kata Jaksa Andrew Ford kepada Pengadilan Mahkota Manchester seperti yang dilaporkan MEN.

Baca Juga: Dinilai Berlebihan, Presiden Jokowi Pernah Merasa Tak Nyaman dengan Gaya Pengamanan Teddy Minahasa karena Ini

Sebulan setelah Wrafter dipenjara, Shazia Din dan Natalie Wrafter terlihat menukar ribuan pound uang narkoba di tempat parkir Mobil Penjara Doncaster, tepat sebelum mengunjungi Wrafter.

Kemudian polisi menggerebek sebuah flat di Bury yang digunakan dua bersaudara itu sebagai rumah persembunyian guna menyiapkan dan mendistribusikan obat-obatan pada Maret 2020.

Flat tersebut berisi uang tunai 66.000 poundsterling, satu kilo ganja, timbangan, dan mesin pengemas vakum.

Lebih banyak obat disita di sebuah garasi di Manchester, termasuk 1,5 kilogram heroin, serta timbangan dan mesin press hidrolik untuk menyiapkan obat dalam jumlah besar.