Find Us On Social Media :

2 Bersaudara Bangun Usaha Salon Kecantikan, Nyatanya Hanya Alibi Demi Tutupi Aksi Kriminal Ini

By Ekawati Tyas, Rabu, 26 Oktober 2022 | 18:32 WIB

ilustrasi salon

GridPop.ID - Saudara memang seharusnya memiliki kekompakan.

Tapi, apa jadinya jika kekompakan yang dilakukan dua bersaudara ini dalam hal yang negatif.

Melansir Daily Star via intisarionline.com, kekompakan yang tak patut dicontoh ini dilakukan oleh dua saudara bernama Shazia Din (42) dan Abia Din (45).

Keduanya menyembunyikan perbuatan kriminal dengan berkedok membangun usaha salon kecantikan.

Pasalnya, Ahazia dan Abia mejadi pelopor jaringan besar penjahat untuk membawa heroin, kokain, dan amfetamin melintasi South Yorkshire.

Operasi penyelundupan narkoba ini dilakukan melalui salon kecantikan.

Apesnya, kini mereka bersama 15 anak buah telah dipenjara.

Kejahatan itu dilakukan Shazia Din dengan memindahkan heroin dan kokain dari Bury, Greater Manchester, sekitar South Yorkshire bersama saudara perempuannya, Abia Din.

Kedua mafia itu berhasil 'mencuci uang' sejumlah ratusan ribu poundsterling melalui salon kecantikan palsu yang bernama The Beauty Booth.

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa Diciduk Imbas Kasus Narkoba, sang Istri Ikut Disorot, Punya Kecantikan di Atas Rata-rata

Mereka melakukan kejahatan bersama dengan mitra Shazia, Peter Wrafter, 57, dan jaringan kurir.

Keduanya memperdagangkan narkoba kelas A secara massal di seluruh negeri.

Mereka merekrut pecandu narkoba dan orang-orang yang berutang uang kepada pengedar sebagai kurir.

Tugas para kurir yakni membawa narkoba melintasi Greater Manchester dan Yorkshire.

Sayangnya, kriminalitas mereka berantakan lantaran Wrafter dibekuk polisi.

Polisi turut menemukan pistol, peluru, uang tunai, dan obat-obatan di mobilnya pada Januari 2019.

Ketika rumah Wrafter digerebek polisi, ditemukan 26kg amfetamin, 1kg heroin, dan beberapa telepon pembakar terenkripsi.

Setelah penangkapannya, Shazia mengakui putranya Hassan, 21, sebagai gembong geng, sementara putri Wrafter Natalie, 31, mewarisi peran ayahnya.

“Natalie akan mencari obat-obatan golongan A dalam jumlah grosir untuk pasokan selanjutnya di Doncaster, kontak kemudian dibuat dengan Shazia dan North West, kemudian kurir akan disiapkan kadang-kadang dari Manchester dan kadang-kadang dari Doncaster,” kata Jaksa Andrew Ford kepada Pengadilan Mahkota Manchester seperti yang dilaporkan MEN.

Baca Juga: Dinilai Berlebihan, Presiden Jokowi Pernah Merasa Tak Nyaman dengan Gaya Pengamanan Teddy Minahasa karena Ini

Sebulan setelah Wrafter dipenjara, Shazia Din dan Natalie Wrafter terlihat menukar ribuan pound uang narkoba di tempat parkir Mobil Penjara Doncaster, tepat sebelum mengunjungi Wrafter.

Kemudian polisi menggerebek sebuah flat di Bury yang digunakan dua bersaudara itu sebagai rumah persembunyian guna menyiapkan dan mendistribusikan obat-obatan pada Maret 2020.

Flat tersebut berisi uang tunai 66.000 poundsterling, satu kilo ganja, timbangan, dan mesin pengemas vakum.

Lebih banyak obat disita di sebuah garasi di Manchester, termasuk 1,5 kilogram heroin, serta timbangan dan mesin press hidrolik untuk menyiapkan obat dalam jumlah besar.

Penyelidikan polisi terhadap geng tersebut menyebabkan 20 penangkapan dan 17 orang dipenjara karena terlibat dalam operasi perdagangan narkoba.

Meski telah banyak yang tumbang akibat narkoba, tapi masih ada saja yang nekat mengonsumsi barang haram ini.

Melansir Kompas.com, penyalahgunaan narkoba memiliki bahaya yang tak main-main baik dikonsumsi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Bahaya narkoba bagi kesehatan antara lain, dehidrasi, halusinasi, menurunkan tingkat kesadaran, kualitas hidup menjadi buruk, hingga kematian.

Jadi sebaiknya hindari narkoba sekarang juga!

Baca Juga: Biodata Artis Catherine Wilson, Sempat Terjerat Narkoba, Kini Sah Dinikahi Anggota DPRD Idham Mase

GridPop.ID (*)